Wisatawan mancanegara tertarik mengamati burung langka di Probolinggo - WisataHits
Jawa Timur

Wisatawan mancanegara tertarik mengamati burung langka di Probolinggo

Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) – Sejumlah wisatawan yang juga pemerhati burung asing tertarik melihat jenis burung langka Jawa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Sebelumnya pengamat burung dari Belanda dan Jerman singgah di kawasan mangrove Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, dan kali ini David Barnett (70) dari Afrika Selatan mengamati beberapa burung endemik Jawa di Probolinggo yang status konservasinya bertahap. meningkat menjadi keinginan Sangat Terancam Punah.

“Dua spesies burung langka yang sudah lama masuk dalam daftar keinginan saya akhirnya ditemukan di Tur Mengamati Burung kali ini di Probolinggo,” kata David Baret dalam siaran pers yang diterima wartawan di Probolinggo, Selasa.

Baca Juga: Jawa Satu Power Lepas Belasan Burung Pleci di Pantai Karawang

David Barnett didampingi dua operator tur Birding, yakni Oka Dwi Prihatmoko dari Birding Indonesia-Bali dan Waskito Kukuh Wibowo dari Birdpacker Indonesia-Malang.

Setidaknya ada dua jenis burung endemik jawa yang masuk dalam daftar birders dan semuanya masih bisa dijumpai di Probolinggo, yaitu burung jawa cemerlang (zosterop flavus) atau jawa putih dan jawa bubut atau jawa caukal.

Kehadiran birders ini juga didampingi oleh dua komunitas lokal Probolinggo, yaitu Komunitas Fotografer Satwa Probolinggo (5:am_Wildlife Fotografi) dan juga Pembela Hutan dan Satwa Liar Indonesia (Perisai).

Untuk titik pengamatan bubut Jawa dipusatkan di lokasi hutan tanaman Kesambi milik Perhutani di Desa Bhinor Kabupaten Paiton, sedangkan untuk pengamatan Kacamata Jawa harus berpindah lokasi di salah satu kawasan mangrove di Desa Asembagus. , Kecamatan Kraksaan .

Saat melakukan observasi dan pengambilan dokumentasi, David Barnett mengaku sangat senang karena dua spesies burung langka yang sudah lama ada dalam daftar pencariannya akhirnya ditemukan. perjalanan mengamati burung di Probolinggo.

“Saya rasa ini adalah perjalanan terakhir saya ke luar negeri. Saya sangat senang satu per satu target burung endemik jawa yang saya cari akhirnya ditemukan dan diabadikan,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Oka Dwi Prihatmoko yang mengaku selama ini kurang baik dalam memantau perjalanan birding, namun kelompoknya tidak pernah mencatat keberadaan burung mungil bermata putih Jawa di habitat aslinya.

Baca Juga: Ancol Gelar Bird Reconnaissance Peringati Hari Satwa dan Satwa Nasional

Baca juga: Lima Spesies Udang Raja Menghuni Pulau Curiak di Kalimantan Selatan

“Jumlah populasi yang semakin terancam punah dan semakin terancam hilangnya habitat membuat burung sangat sulit ditemukan, sehingga perjalanan birding di Probolinggo ini meninggalkan kesan yang kuat,” katanya.

Menurutnya, burung langka ini hanya ada di Pulau Jawa dan ternyata masih ada di Probolinggo, sehingga banyak pengamat burung mancanegara yang ingin datang ke Pulau Jawa hanya untuk menyaksikan burung endemiknya dan salah satunya burung Pleci.

Saat ditanya tentang potensi keanekaragaman hayati di wilayah administrasinya, sekretaris desa Asembagus Rofi’i mengaku sangat mendukung kegiatan konservasi tersebut.

“Pemerintah Desa Asembagus selama ini juga telah melakukan segala upaya agar satwa yang menghuni kawasan mangrove betah, yang juga menjadi faktor pendukung rencana pengembangan objek wisata alam di desanya,” ujarnya.

Reporter: Zumrotun Solichah
Penerbit : Endang Sukarelawati
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button