Wisatawan bisa membeli oleh-oleh khas suku Baduy saat berkunjung ke Ciboleger, Kabupaten Lebak, Banten - WisataHits
Jawa Barat

Wisatawan bisa membeli oleh-oleh khas suku Baduy saat berkunjung ke Ciboleger, Kabupaten Lebak, Banten

PENDUDUK Suku Baduy dikenal dengan kehidupan yang sederhana dan menyatu dengan alam, menjadikan desa suku ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Desa Wisata Suku Baduy terletak di Desa Cibeo, Kabupaten Lebak, sekitar 40 km dari Rangkasbitung.

Untuk mempelajari kehidupan Baduy, lima dosen peneliti Ilmu Komunikasi dari Universitas Bunda Mulia, Ancol, Jakarta Utara mengunjungi Baduy Dalam di Kabupaten Lebak, Banten.

Mereka adalah Teguh Hidayatul Rachmad, Purnama Ayu Rizky, Yohanes Probo Dwisasongko, Kho Gerson Ralph Manuel dan Henilia Yulita.

Lima dosen peneliti Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia yaitu Teguh Hidayatul Rachmad, Purnama Ayu Rizky, Yohanes Probo Dwisasongko, Kho Gerson Ralph Manuel dan Henilia Yulita mengunjungi Desa Cibeo, Lebak, Banten pada Kamis (13.7.2022).Lima dosen peneliti Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia yaitu Teguh Hidayatul Rachmad, Purnama Ayu Rizky, Yohanes Probo Dwisasongko, Kho Gerson Ralph Manuel dan Henilia Yulita mengunjungi Desa Cibeo, Lebak, Banten pada Kamis (13 Juli 2022) (dokumentasi penelitian komunikasi sains di Universitas Bunda Mulia)

Mereka berangkat dari Jakarta menuju Rangkasbitung dengan menggunakan kereta api pada Kamis (13.7.2022).
Teguh mengatakan, berangkat ke Cibeo untuk melakukan program akademik yang bertujuan untuk mempelajari kehidupan masyarakat Baduy.

“Ini merupakan bentuk kegiatan yang diarahkan untuk merasakan bagaimana kita bisa melihat kehidupan di Banten yang alami Jawa Barat dan mengalami sejenak dan bagaimana mereka bisa bertahan hidup di tengah globalisasi modern ini,” kata Tegu.

Baca Juga: Belanja Kain Batik UMKM pada Perayaan Hari Batik Nasional di Hotel Pullman Grand Central

Untuk menuju kawasan Baduy Dalam, empat dosen peneliti dijemput oleh seorang pemandu wisata bernama Ajay.
Mereka pun menempuh perjalanan selama satu setengah jam dari Stasiun Rangkasbitung menuju Desa Ciboleger.

Kemudian dilanjutkan dengan mendaki kawasan perbukitan selama kurang lebih empat jam untuk mencapai masyarakat Baduy Dalam.

Baca Juga: Bupati Pangandaran Akan Kembangkan Wisata Sunda Village Dan Bekerjasama Dengan Masyarakat Pasundan

Wilayah Baduy Dalam juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu Desa Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana, wilayah dalam Kabupaten Lebak, Banten.

Tokoh masyarakat Baduy Dalam Ayah Jakri juga berbagi tentang kehidupan yang ada di suku ini, yaitu berbagai pengalaman dan cara hidup yang masih ada dan dipertahankan dalam menghadapi waktu.

Baca Juga: Menjelang Perayaan Imlek, Warga Tionghoa Kota Sukabumi Resmikan Odeon Kampung Naga

“Ada aturan yang ditetapkan masyarakat Baduy dan diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang suku Baduy, antara lain tidak membawa alat kebersihan kamar mandi dan tidak mengambil foto dan video,” kata ayah Jakri.

Suasana di Desa Baduy Dalam Kabupaten Lebak, BantenSuasana di Desa Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten (Peneliti Ilmu Komunikasi Dokumen Universitas Bunda Mulia)

Hal ini dilakukan sebagai bentuk regulasi tersendiri bagi masyarakat Baduy untuk menjaga dan melestarikan budaya dan alam yang ada di kawasan Baduy Dalam.

“Menilai ekosistem alam melalui memelihara dan melestarikan apa yang ada di lingkungan merupakan bentuk tersendiri yang dapat dilakukan untuk menopang kehidupan yang kita jalani saat ini,” ujarnya.

Baca Juga: Pamidangan Andes di Desa Cilame Bukan Hanya Tempat Adu Kelincahan Domba, Tapi Juga Tempat Wisata

Baduy terbagi menjadi dua tempat, yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam. Untuk kawasan Ciboleger merupakan pintu masuk ke Baduy Luar.

Keberadaan tugu (tugu) sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anak (laki-laki dan perempuan) merupakan representasi masyarakat Baduy di desa Ciboleger.

Baca Juga: Cukup Bayar Rp 500.000, Wisatawan Bisa Nikmati Sensasi Off-Road di Desa Dukuhbadag, Kuningan

Pakaian, atribut budaya, dan warna Tugu Ciboleger merupakan simbol masyarakat Baduy Dalam, yang mengungkapkan bahwa kebahagiaan tidak datang dari teknologi tetapi dari kesederhanaan hidup berdampingan dengan alam.

Perjalanan menuju suku Baduy yang begitu memacu adrenalin dipenuhi dengan naik turunnya gunung dan perbukitan sehingga suku Baduy menjadi tempat wisata yang cukup menarik.

Baca Juga: Ada 200 Tempat Wisata Baru di Kabupaten Bandung, Mulai Tingkat Desa hingga Nasional

Pemandangannya begitu indah dengan pepohonan yang menjulang tinggi dan hampir menyentuh alam semesta.

Suara binatang di hutan menunjukkan bahwa alam tidak hanya diam dan dapat membawa kedamaian bagi jiwa manusia modernis.

Ekspedisi ke kawasan perkampungan suku Baduy Dalam, Lebak, Banten oleh empat dosen ilmu komunikasi Universitas Bunda Mulia, Kamis (13 Juli 2022)Ekspedisi ke Kampung Adat Baduy Dalam, Lebak, Banten oleh empat dosen ilmu komunikasi Universitas Bunda Mulia, Kamis (13.7.2022) (Dokumentasi peneliti ilmu komunikasi Universitas Bunda Mulia)

Upaya masyarakat Baduy dilakukan secara gotong royong dan gotong royong Rasa memiliki tinggi di alam semesta.

Source: tribunjabartravel.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button