Wisata Watu Gunung Semarang menawarkan pesona alam yang indah, Kuy ke Semarang Ngebolang, yuk!
DESKJABAR – Watu Gunung merupakan salah satu kawasan wisata di Semarang, bersama dengan kawasan wisata populer lainnya seperti Lawang Sewu, Museum Ambarawa, Kota Lam dan Gereja Blenduk yang juga banyak dikunjungi wisatawan.
Lokasi Watu Gunung tidak terlalu jauh dari pusat kota Semarang. Terletak di Dataran Tinggi Semarang, perjalanan menuju Watu Gunung dimanjakan oleh persawahan dan sungai di kedua sisi jalan.
Wisata Watu Gunung dulunya adalah bekas perkebunan pala dan cengkeh, kemudian pemiliknya mengubahnya menjadi vila pribadi karena kebun tidak produktif karena kekurangan air. Seiring berjalannya waktu, pemilik berniat membuka kawasan wisata untuk umum.
Baca Juga : Jadwal Pertandingan Liga 1 BRI Sabtu 13 Agustus 2022 Persib Bandung Vs PSIS Semarang Pukul 16.00 WIB
Terletak di kawasan Ungaran, Semarang, Watu Gunung memiliki ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut dengan beberapa fasilitas menarik untuk dikunjungi.
Beberapa fasilitas tersebut antara lain Danau Asri buatan dengan luas 60 meter. Kedalamannya hanya 2 meter, tetapi tidak bisa digunakan untuk berenang.
Di sekitar danau dipenuhi pepohonan yang rindang sehingga menciptakan nuansa hijau. Di tengah danau terdapat batu karang besar yang banyak digunakan wisatawan sebagai spot foto terbaik.
Baca Juga: Investigasi Diblokir, Polisi Hentikan 2 Laporan Ini Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Akui Ada Rekayasa
Meski tidak cocok untuk berenang, ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di danau ini. Mengendarai perahu mini sambil mendayung adalah salah satunya.
Fasilitas selanjutnya adalah Gedung Joglo Unik, icon Watu Gunung tidak lain adalah rumah khas Jawa yang bernama Rumah Joglo. Pengembangan tempat wisata tidak serta merta menyamai bangunan ikonik. Sampai hari ini, pemiliknya mempertahankan mereknya.
Hampir di setiap sudut kawasan ini terdapat bangunan Rumah Joglo. Bahkan di tepi danau buatan terdapat pendopo yang memiliki bangunan mirip dengan rumah adat ini. Dengan bentuk trapesium di bagian atasnya, wisatawan bisa beristirahat sambil merenungkan ketenangan air danau yang terapung.
Source: deskjabar.pikiran-rakyat.com