Wisata sejarah akan hadir di kota Malang, Pemkot sedang mempersiapkan penataan kawasan Kayutangan - WisataHits
Jawa Timur

Wisata sejarah akan hadir di kota Malang, Pemkot sedang mempersiapkan penataan kawasan Kayutangan

MALANG, KOMPAS.com – Wisata Bouwplan atau Wisata Sejarah akan hadir di Kota Malang Jawa Timur.

Salah satu kawasan, Jalan Pejalan Kaki Kayutangan di Jalan Jenderal Basuki Rahmat sedang dipersiapkan untuk menjadi objek wisata.

Bouwplan Tourism akan menghadirkan perjalanan bagi wisatawan untuk menikmati kawasan bersejarah pada masa penjajahan Belanda di Kota Malang.

Baca Juga: 123 Kebun, Wisata Tanaman Hias yang Instagramable di Kabupaten Malang

Perlu diketahui bahwa selain kawasan Kayutangan, Kota Malang juga memiliki kawasan cagar budaya Zaman Kolonial Belanda lainnya seperti Idjen Boulevard dan di sepanjang Balai Kota Malang.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni ​​mengatakan konsep wisata Bouwplan merupakan jalur Tur kota bagi wisatawan di Kota Malang.

Konsep pariwisata tersebut nantinya dapat diimplementasikan melalui penggunaan Bus Macito (Malang City Tour) yang kini dikelola Dinas Perhubungan Kota Malang.

Baca Juga: 13 Wisata Pantai di Malang Beberapa Mirip Bali dan Raja Ampat

Rencananya juga akan ada penambahan bus yang saat ini hanya memiliki satu unit, dengan mengajukan hibah dari CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan.

“Jika tidak ada tur Bouwplan, mis. B. peta dipasang di titik-titik di Kota Malang, nanti wisatawan bisa melihatnya melalui videotron,” kata Ida saat diwawancarai awak media di gedung DPRD Kota Malang sebelum waktu itu.

Salah satu peta situs Rencana Pengembangan Kawasan Warisan Kayutangan III. KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Salah satu peta situs Rencana Pengembangan Kawasan Warisan Kayutangan III.

Selain infrastruktur, penguatan bidang industri kreatif seperti seni pertunjukan, musik dan lain-lain juga digalakkan.

Sebuah event musik jazz rencananya akan digelar di kawasan Kayutangan pada November mendatang oleh komunitas musisi asal Malang.

Baca Juga: 12 Kolam Renang Malang Yang Bisa Akomodasi Anak

Ida mengatakan pihaknya siap mendukung segala aktivitas di kawasan Kayutangan, seperti masalah perizinan dan keamanan.

Namun, dia meminta penyelenggara kegiatan hiburan tersebut untuk tetap menggunakan kesenian tradisional dalam hal apapun.

“Jadi kita tidak melarikan diri kearifan lokal. acara Baik menurut standar nasional maupun internasional masih disisipi dengan kesenian tradisional, misalnya Malang terkenal dengan topengnya, ya itulah yang dimunculkan setiap saat. acara,” dia berkata.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: travel.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button