Wisata Religi Jejak Wali Songo Sunan Gunung Jati di Cirebon - WisataHits
Jawa Barat

Wisata Religi Jejak Wali Songo Sunan Gunung Jati di Cirebon

Cirebon

Berwisata bersama keluarga di akhir pekan tentu menjadi kegiatan yang sering ditunggu-tunggu. Salah satu daerah di Jawa Barat yang sering menjadi tujuan wisatawan adalah Cirebon. Selain kulinernya yang melimpah, Cirebon juga memiliki berbagai tempat wisata yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah makam Sunan Gunung Jati.

Makam Sunan Gunung Jati terletak hanya 4,5 km dari Stasiun Kereta Api Cirebon, tepatnya di Jalan Alun-Alun Ciledug No 53, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Jejak sejarah penyebaran Islam di Indonesia kerap menjadi destinasi wisata religi atau tempat ziarah.

Sunan Gunung Jati yang terlahir dengan nama Syarif Hidayatullah adalah salah satu Wali Sembilan Wali atau Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Sunan Gunung Jati lahir pada tahun 1448 dan meninggal pada tahun 1568.

Selain sebagai penyebar agama Islam, Sunan Gunung Jati juga dinobatkan sebagai raja Cirebon ke-2 pada tahun 1479. Ia menikah dan selalu ditemani oleh Putri Ong Tien Nio yang berasal dari Tiongkok.

Keberagaman latar belakang Sunan Gunung Jati dan Ong Tien Nio juga menjadi salah satu alasan keunikan arsitektur di kawasan makam Sunan Gunung Jati. Pasalnya, kompleks makam tersebut memadukan arsitektur Jawa, Arab, dan Cina.

Saat memasuki area tersebut, aroma kemenyan langsung tercium. Saat mengunjungi makam Sunan Gunung Jati, Anda juga harus melepas alas kaki sebelum memasuki pintu masuk. Kemudian Anda bisa mengisi buku tamu.

Ini adalah bukti penyebaran Islam di Kota Udang dan kemesraan Sunan Gunung Jati dengan istrinya.  Masjid Agung Sang Cipta Rasa.Ini adalah bukti penyebaran Islam di Kota Udang dan kemesraan Sunan Gunung Jati dengan istrinya. Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Foto: Sudirman Wamad

Kompleks Makam Sunan Gunung Jati memiliki 9 pintu utama atau Lawang Sanga. Namun, jemaah haji umum hanya diperbolehkan sampai pintu ke-4 di serambi Pesanmbangan.

Sedangkan pintu kelima sampai kesembilan hanya untuk keturunan Sunan Gunung Jati yaitu para sultan dan kerabatnya di keraton Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan. Pusat kompleks adalah makam Sunan Gunung Jati, yang terletak di belakang pintu ke-9 di Gunung Sembung setinggi 20 meter.

Sebelah barat serambi adalah Lawang Mergu, diperuntukan bagi peziarah Tionghoa yang ingin mendoakan Putri Ong Tien Nio. Oleh karena itu, meskipun Sunan Gunung Jati adalah seorang tokoh agama Islam, kompleks makam juga sering dikunjungi oleh orang-orang dari latar belakang agama yang berbeda.

Di kawasan Lawang Mergu banyak terdapat keramik yang masih terawat dengan baik dan ornamen unik dengan berbagai gambar seperti burung, bunga, dan orang-orang yang berpakaian khas Tionghoa. Konon gerabah tersebut dibawa dari Tiongkok oleh Putri Ong Tien Nio.

Meski gratis, pengunjung disarankan untuk memberikan uang sebanyak-banyaknya kepada juru kunci yang membantu menjaga dan merawat makam Sunan Gunung Jati. Destinasi wisata religi ini buka 24 jam sehari.

(lezat enak)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button