Wisata religi di situs Astana Gede Kawali dan Ciung Wanara Ciamis - WisataHits
Jawa Barat

Wisata religi di situs Astana Gede Kawali dan Ciung Wanara Ciamis

jenis

Sejumlah masyarakat Bali kerap mengunjungi situs peninggalan Kerajaan Galuh di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dua lokasi yang dikunjungi yaitu situs Astana Gede Kawali dan situs Ciung Wanara Karangkamulyan.

Seperti beberapa pekan lalu, Bupati Jembrana Bali I Nengah Namba mengunjungi Astana Gede Kawali bersama istri dan rombongan. Mereka juga melakukan ritual berdasarkan kepercayaan mereka (Hindu) di beberapa tempat di situs tersebut.

Kunjungan ini rupanya bukan kunjungan yang pertama. Orang Bali lainnya sering mengunjungi mereka dan telah melakukannya selama beberapa tahun. Kunjungan tersebut diketahui merupakan salah satu tradisi masyarakat Bali yang disebut Tirtayatra.

Tirtayatra adalah kunjungan keagamaan umat Hindu untuk mengunjungi sejumlah tempat suci sebagai pengabdian dan rasa syukur yang dilandasi hati yang tulus.

Kepala Dinas Pariwisata Ciamis Budi Kurnia membenarkan, masyarakat Bali kerap mengunjungi situs Astana Gede Kawali dan Karangkamulyan. “Masa lalu sejarahnya terkait erat dengan hampir semua kerajaan dan kesultanan di Nusantara, termasuk Bali,” kata Budi Kurnia, Kamis (12/1/2022).

Menurut Budi, bagi orang Bali, tanah Galuh adalah nenek moyang mereka. Orang Bali melihat ziarah ke Galuh Ciamis sebagai kewajiban. “Bagi umat Islam, ada yang ziarah ke Panjalu, salah satunya. Jadi saudara-saudara kita yang beragama Hindu juga ada acara Tirtayatra,” kata Budi.

Situs Astana Gede dan Karangkamulyan merupakan tempat keramat bagi masyarakat Bali. Kedua tempat ziarah ini merupakan tujuan dari ritual Tirtayatra. Hal positif bagi pemerintah Kabupaten Ciamis adalah banyak orang Bali yang berkunjung ke Ciamis. Dampaknya adalah peningkatan ekonomi. Budi berharap ke depan masyarakat Bali tidak hanya mengunjungi Astana Gede dan Karangkamulyan. Tapi juga banyak situs lainnya.

“Harapannya bisa berkunjung ke tempat lain agar tidak hanya sehari di Ciamis. Jika Anda tinggal dua hari, Anda pasti akan berada di sana biaya hidup penting. Sehingga berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Ciami,” ujarnya.

Sementara itu, budayawan Kawali Ciamis Fahmi Husnul Yaqin mengatakan, beberapa tahun lalu, seorang pengusaha asal Bali bernama Putu Ipan rutin berziarah ke Astana Gede. Putu Ipan mengatakan leluhurnya berada di Kawali menurut silsilahnya. “Sejauh yang dia tahu, bekas warisan leluhurnya sebenarnya berasal dari sini. Pada zaman Sunda-Galuh, ada keturunan Galuh-Sunda yang ditugaskan di wilayah Bali di sini,” jelasnya.

(iqk/iqk)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button