Wisata Payung di Kota Batu, destinasi favorit remaja 90-an yang kini sepi

jatimnow.com – Warung sederhana di tepi jurang di pinggir Jalan Raya Songgokerto yang menghubungkan Kabupaten Malang dan Kota Batu atau lebih dikenal dengan nama Payung, saat ini tampak sepi pengunjung. Meski dulunya adalah tur idola yang selalu ramai.

Di sana, warung-warung menjual berbagai makanan dan minuman sederhana seperti jagung bakar, sate, mi instan, olahan susu sapi, gorengan, dan lainnya.

Dalam kurun waktu 1990 hingga 2000, tempat ini menjadi tujuan para wisatawan, baik warga Malang Raya maupun dari luar kota. Selain itu, banyak juga remaja yang menjadikan kawasan ini sebagai tempat nongkrong yang asik.

Salah seorang pedagang, Joko (23), menjelaskan kondisi tenang itu dirasakan seluruh pedagang yang tersebar di 3 wilayah yakni Payung 1, Payung 2 hingga Payung 3.

Baca juga:
Cinta ditolak lalu diancam dengan wanita pujaannya, mahasiswi asal Lamongan dipenjara selama 2 tahun

“Alasan tenang karena banyak kafe bernuansa modern yang kini lebih digandrungi anak muda. Kalau jujur ​​tidak bisa, apalagi penjualannya mudah,” kata Joko, Kamis (2/2/2023).

Ia pun mengaku meski terkadang hanya satu atau dua pengunjung, yang bisa ia lakukan hanyalah pasrah dan tetap semangat untuk berjualan.

Baca juga:
Mencapai kota batu tanpa limbah akan memberikan bonus umrah kepada petugas kebersihan

“Biasanya satu tugas saja, yang utama sales spirit. Seseorang harus bersyukur atas hasil yang banyak atau sedikit. Kami berharap Pemkot Batu ada concern seperti perbaikan fasilitas atau lainnya,” pungkasnya.

URL:

Source: news.google.com