Wisata Paralayang di Langit Majalengka, Ayo Rasakan Sensasi Angin Yang “Genry” - WisataHits
Jawa Tengah

Wisata Paralayang di Langit Majalengka, Ayo Rasakan Sensasi Angin Yang “Genry”

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Suhu udara sangat panas sehingga Anda merasa tidak nyaman? Anda tidak perlu terbang ke belahan dunia lain untuk menghindari teriknya matahari yang baru memasuki musim kemarau.

Di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ternyata banyak Kamu tahu tempat sejuk semilir yang asyik untuk liburan keluarga. Tidak hanya terasering dan air terjun.

Ada juga Obyek Wisata Paralayang Gunung Panten di Majalengka. Pengunjung dapat melihat panorama kota Majalengka dari lembah, perbukitan dan deretan bangunan pada wisata paralayang ini.

Tempat wisata ini terletak di kawasan desa Munjul, kabupaten Majalengka dan Kabupaten atau sekitar 15 menit dari bundaran di Monumen Bola Dunia atau bundaran Munjul.

Ya, keindahan panorama paralayang Gunung Panten yang megah dan anggun memang tiada duanya. Didukung dengan udara yang bersih dan alami.

Namun, jika Anda mengunjungi wisatawan saat ini, selain merasakan perjalanan di atas “Awang-Awang”, Anda pasti akan disambut oleh hembusan angin yang cukup kencang.

Oleh karena itu, obyek wisata paralayang Gunung Panten ini sangat cocok sebagai tempat melepas beban pikiran dari kehidupan sehari-hari. Disarankan datang pada pagi atau sore hari untuk menikmati keindahan Majalengka.

Karena suasananya tenang dan asri. Duduk di tebing yang indah dengan secangkir kopi atau teh panas pasti akan menjernihkan pikiran Anda.

Makan! Jangan lupa bahwa pengunjung wanita disarankan untuk tidak memakai rok. Sebab dalam beberapa hari terakhir, angin genit mulai menyapa wilayah Kabupaten Majalengka.

Kecepatan angin 46-56 km/jam dapat memperlihatkan gaun wanita dengan rok penuh. Karena angin terkesan. Dari dasar inilah Kabupaten Majalengka disebut Kota Angin.

Angin ‘genit’ mulai menerpa Majalengka

Menurut BMKG, fenomena ini sekarang menjadi kumbang angin. Perkembangan kumbang bindweed ditandai dengan penurunan kelembaban antara 5-34 persen per jam pada pagi hingga siang hari.

“Angin ini juga ditandai dengan peningkatan suhu udara 2-5 derajat Celcius per jam pada pagi hingga siang hari,” kata peramal BMKG Kertajati Majalengka, Ahmad Faiz Zy, dikutip situs Detikjabar, Minggu (3/7/2022). ). ).

Menurutnya, kumbang angin biasanya muncul pada bulan Juli hingga Oktober. Namun fenomena ini tidak hanya dirasakan di wilayah Majalengka, namun Cirebon dan Kuningan juga mengalami perubahan kecepatan angin.

Fenomena ini terjadi tidak hanya dengan perubahan kecepatan angin, tetapi juga suhu udara yang meningkat. Oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung fasilitas wisata paralayang Majalengka disarankan untuk lebih banyak mengkonsumsi air.

**)

Dapatkan update informasi pilihan harian dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button