Wisata Lerep di Kabupaten Semarang, koin kayu untuk membeli aneka makanan tradisional - WisataHits
Jawa Barat

Wisata Lerep di Kabupaten Semarang, koin kayu untuk membeli aneka makanan tradisional

TRIBUNJATENG.COMSALATIGA – Setiap Minggu Pon dan Minggu Pahing, diadakan pasar kuliner di Wisata Lerep di Embung Sebligo, Desa Lerep, Kecamatan Hungaria Barat, Kabupaten Semarang.

Pasar kuliner ini menawarkan berbagai menu kuliner tradisional mulai dari sego punch hingga sego iriban.

Untuk menuju Wisata Lereb di Sebligo Embung sangat mudah, sudah ada papan petunjuk menuju kesana.

Sesampainya di situs Embung Sebligo, pengunjung dapat menikmati keindahan Embung atau langsung menuju pasar kuliner.

Pengunjung membeli makanan tradisional khas desa Lerep di Wisata Lerep di Embung Sebligo, Minggu (13/11/2022).Pengunjung membeli makanan tradisional khas desa Lerep di Wisata Lerep di Embung Sebligo, Minggu (13/11/2022). (Tribunjateng.com/Hanes Walda)

Wakil ketua pasar kuliner Faizin mengatakan pengunjung harus menukar uang dengan koin kayu sebelum masuk.

“Yang menarik, transaksinya menggunakan uang logam yang terbuat dari kayu, ada pecahan Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 15.000,” kata Faizin kepada Tribunjateng.com, Minggu (13/11/2022).

Menurut Faizin, stan yang disediakan pihaknya mengutamakan pedagang dari masing-masing RT.

Setiap RT juga menyajikan aneka masakan tradisional khas desa Lerep, seperti Sego Tonjok dan Sego Iriban.

“Dengan adanya pasar kuliner ini untuk mendukung revitalisasi ekonomi warga sekitar, mas,” ujarnya.

Pengunjung membeli makanan tradisional khas desa Lerep di Wisata Lerep di Embung Sebligo, Minggu (13/11/2022).Pengunjung membeli makanan tradisional khas desa Lerep di Wisata Lerep di Embung Sebligo, Minggu (13/11/2022). (Tribunjateng.com/Hanes Walda)

Ada beberapa pendopo di pinggir kolam yang sudah disediakan, memungkinkan untuk menikmati makanan yang dibeli.

Pengunjung juga dapat melihat pertunjukan tari tradisional yang dibawakan oleh dua orang penari pria dan satu orang penari wanita.

Mereka menari beberapa tarian tradisional hingga lagu-lagu tradisional Jawa.

“Supaya pengunjung tidak hanya menikmati makanan di sini saja, Pak. Mereka bisa dihibur dengan pertunjukan tari tradisional,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button