Wisata Komodo hanya untuk orang kaya? - WisataHits
Jawa Barat

Wisata Komodo hanya untuk orang kaya?

jakarta

Biaya masuk Taman Nasional Komodo (TN) Rp 3,75 juta hampir pasti akan diserahkan. Akankah wisata Komodo hanya untuk mereka yang berduit?

Biaya masuk ke Taman Nasional Komodo Yang baru akan dirilis secara resmi pada 29 Juli 2022. Dan itu akan dilaksanakan mulai 1 Agustus. Tiket tersebut sama-sama berlaku untuk turis asing dan turis lokal.

Dengan ditutupnya Pulau Rinca, maka tiket tersebut berlaku untuk masuk ke dua pulau besar Taman Nasional Komodo. Yaitu, Pulau Komodo dan Pulau Padar.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Awalnya, pemerintah dan Taman Nasional Komodo enggan membuat pengumuman resmi, meski salah satu pejabat Taman Nasional Komodo mengatakan kepada tim media. Kemudian, bagaimanapun, sudah waktunya untuk membatalkannya. Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif juga mengelak membenarkan rumor tersebut.

Pada saat yang sama, Balai Taman Nasional Komodo, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif mengumumkan akan segera menerapkan tiket masuk Taman Nasional Komodo yang baru. Mereka menggelar konferensi pers di kantor Kemenparekraf, Senin (11/7/2022).

Pemerintah Provinsi NTT mengatakan, kenaikan harga tiket atau biaya konservasi Taman Nasional Komodo tampaknya tidak banyak mendapat perlawanan dari masyarakat.

Salah satu alasan untuk menggandakan tiket masuk ke Taman Nasional Komodo adalah konservasi. Sejauh ini, tiket masuk Taman Nasional Komodo hanya seharga Rp 5.000. Selain itu, tidak ada pembatasan jumlah wisatawan yang masuk ke negara tersebut.

Harga tiket baru tersebut mengacu pada kajian sejumlah ilmuwan yang tergabung dalam kajian daya dukung berbasis jasa ekosistem di Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan Perairan.

Ketua tim studi Irman Firmansyah dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan biaya pemeliharaan di Taman Nasional Komodo jika wisatawan memasuki kawasan itu, nilai untuk setiap pengunjung adalah Rp 2,9-5,9 juta.Tingkat biaya konservasi berasal dari jasa ekosistem di Taman Nasional Komodo.

Setiap wisatawan yang memasuki kawasan dinilai berdampak pada kawasan, baik itu satwa, tumbuhan maupun daya dukungnya. Ini termasuk makanan, habitat, air, estetika, rekreasi, ekowisata, keanekaragaman hayati, sumber daya genetik, pengaturan iklim dan produksi primer, serta hewan endemik yang juga menjadi ikon kawasan itu, komodo.

Nilai nominal diperoleh dengan menghitung jumlah ideal pengunjung Taman Nasional Komodo. Irman mengatakan Taman Nasional Komodo seluas 603 kilometer persegi dan luas total 1.817 kilometer persegi, serta tempat perlindungan satwa endemik Komodo, idealnya menampung 292.000 wisatawan setiap tahun.

Tanggapan dari pemandu wisata dan penduduk setempat

Rencana tersebut ditolak oleh masyarakat setempat. Pelaksanaan arahan tersebut dinilai tergesa-gesa.

“Respon rekan-rekan terkait keputusan rencana ini kebanyakan mengatakan terlalu tergesa-gesa tanpa sosialisasi terlebih dahulu,” kata Ardiansyah, guide dan penduduk asli Taman Nasional Pulau Komodo, Labuan Bajo.

Pendapat senada diungkapkan Sukardi Yusuf. Dia adalah pemandu wisata Ata Moto Guide di Labuan Bajo.

“Menurut saya, calon wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Komodo juga masih memikirkan harga tiket Rp3,75. Mengapa demikian? Karena mereka terbebani,” kata Sukardi.

Sukardi mengatakan kenaikan harga tersebut karena faktor bahan bakar dan logistik yang hampir setiap tahun naik.

“Kedua, harga tiket naik Rp 200.000. Warga masih protes, apalagi dengan harga segitu,” katanya.

Tonton videonya Tiket Rp 3,75 juta hanya berlaku untuk trekking ke pulau Komodo dan Padar
[Gambas:Video 20detik]
(perempuan/perempuan)

Source: travel.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button