Wisata ke Pantai Baron Gunungkidul, jangan heran jika airnya berubah warna menjadi coklat - WisataHits
Yogyakarta

Wisata ke Pantai Baron Gunungkidul, jangan heran jika airnya berubah warna menjadi coklat

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Jika Anda berwisata ke Pantai Baron di Gunungkidul, Yogyakarta khususnya akhir pekan ini, jangan heran jika air di sini berubah menjadi coklat.

Air pantai yang biasanya berwarna biru berubah menjadi coklat karena pengaruh sungai yang mengalir ke Pantai Baron.

pemantauan Kompas.com, Anda bisa melihat air di Pantai Baron berwarna coklat seperti minuman coklat susu.

Baca Juga: Merayakan 10 Tahun Privilege Act DIY di Pantai Baron

Namun, pemandangan tersebut hanya terjadi beberapa ratus meter dari bibir pantai.

“Fenomena yang biasa terjadi di Pantai Baron adalah ketika sungai bawah tanah meluap,” kata Sekretaris Satuan Penyelamatan Khusus Daerah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto Kompas.com di Pos SAR Pantai Baron pada Jumat (18/11/2022).

Dia melanjutkan, aliran air akan kembali normal jika kondisi cuaca membaik atau hujan lebat tidak turun.

“Ya, mungkin dalam 2 sampai 3 hari air akan berubah warna (kalau tidak hujan lagi),” kata Suris.

Jangan bermain di muara sungai bawah tanah Pantai Baron

Suris mengimbau wisatawan untuk tidak bermain di kawasan sungai karena cukup dalam.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul M Arif Aldian mengatakan, pihaknya berharap wisatawan memperhatikan saran Satlinmas Khusus Penyelamat yang bertugas.

Baca Juga: Barrier Disingkirkan di Gerbang Selamat Datang Gunungkidul untuk Menarik Wisatawan

“Jangan sampai terjadi kejadian yang tidak diinginkan,” kata Arif.

Ia mengatakan, pihaknya masih berupaya memikat wisatawan ke kawasan wisata Gunungkidul untuk berlibur. Apalagi tiket kawasan wisata pantai masih cukup terjangkau mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per orang.

Mercusuar Pantai Baron, GunungkidulMercusuar Pantai Bangoland Baron, Gunungkidul

“Kami optimis kunjungan akan meningkat hingga akhir tahun. Pada November ini mulai meningkat,” katanya.

Diakui Arif, longsornya kawasan jalan Yogyakarta-Wonosari yang mengharuskan dibuka-tutupnya jalan tersebut berdampak pada kunjungan wisatawan.

Baca Juga: Gua Braholo di Gunungkidul, Wisata Mempelajari Sejarah Orang Purba

“Ada dampaknya, Gunungkidul masih punya turis pariwisata massal. Mereka berkunjung dengan tour travel dengan itinerary yang telah ditentukan. Ketika ada pembukaan dan penutupan, itu mempengaruhi perjalanan,” ujarnya.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button