Wisata Gunung Tidar, 8 Tempat Yang Wajib Dikunjungi dan Dilarang - WisataHits
Jawa Barat

Wisata Gunung Tidar, 8 Tempat Yang Wajib Dikunjungi dan Dilarang

Wisata Gunung Tidar, 8 Tempat Yang Wajib Dikunjungi dan Dilarang

KOTA MAGELANG – Berkunjung ke Magelang belum lengkap tanpa memasukinya Gunung Tidar. Kebun Raya Gunung Tidar atau Gunung Tidar terletak di tengah Kota Magelang, Jawa Tengah. Tempat ini menjadi tujuan wisata religi, wisata alam sekaligus sebagai kawasan pendidikan militer.

Yhan Noercahyo Wibowo, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya Gunung Tidar, mengatakan Gunung Tidar dikenal sebagai “Paku Tanah Jawa”. Wisatawan yang datang bisa menaiki 1.002 anak tangga untuk sampai ke puncak Gunung Tidar dan turun kembali. “Kebun Raya Gunung Tidar luasnya 70,1 hektare,” kata Yhan di Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Yhan menjelaskan, pendirian Kebun Raya Gunung Tidar ini dilakukan secara bertahap, dimulai tahun 2014 dan berakhir tahun 2017. “Dulu jalur menuju puncak hanya berupa jalan setapak, sekarang sudah tertata rapi dengan ubin dan undakan,” ujarnya. dikatakan.

Ada tempat istirahat di beberapa tempat di mana pengunjung dapat menikmati kedamaian dan udara segar di sepanjang jalan setapak. Wisatawan juga bisa berfoto di sana dengan latar belakang pepohonan rindang. Ada juga fasilitas umum, seperti toilet dan tempat duduk.

Tangga menuju puncak Gunung Tidar di kota Magelang, Jawa Tengah. kecepatan | Rini K

Dari Senin hingga Jumat, jumlah pengunjung Gunung Tidar sekitar 800 orang per hari. Pada akhir pekan mencapai 2.000-3.000 wisatawan per hari. Di pintu masuk Kebun Raya Gunung Tidar mereka membayar retribusi sebesar Rp 3.000. Wisatawan domestik yang datang secara rutin umumnya adalah pengajian dari pesantren atau komunitas di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Wisatawan mancanegara umumnya berasal dari Amerika, Eropa, Asia Timur, dan Timur Tengah.

Destinasi wisata Gunung Tidar buka sepanjang hari. “Kami bekerja sepanjang waktu karena kami melayani masyarakat yang berminat dengan wisata ziarah,” kata Yhan. Jangan khawatir jika Anda harus menaiki tangga di malam hari karena jalurnya menyala. Sebanyak 57 petugas juga selalu siaga dengan pembagian tiga jam kerja per hari, yakni pukul 07.00-15.00, 15.00-23.00, dan 23.00-07.00. Mereka terdiri dari petugas keamanan, petugas kesehatan, petugas tour guide, petugas tiket, petugas administrasi dan petugas perencanaan lokasi.

Begitu sampai di Gunung Tidar, Yhan menyarankan wisatawan untuk menjelajahi delapan tempat yang direkomendasikan. Berikut delapan tempat tersebut:

1. Makom Syekh Subakir

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Gunung Tidar merupakan destinasi wisata religi. Ada makom syekh subakir, makom kiai sepanjang dan makom mbah semar atau mbah ismoyojati atau kiai tunggul jati. “Ini tiga makom yang dikunjungi peziarah untuk wisata religi,” kata Yhan.

Makom Syekh Subakir di Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah. kecepatan | Rini K

Makom Syekh Subakir adalah makom pertama yang ditemui jamaah sebelum mencapai puncak Gunung Tidar. Makom ini terletak di dekat rest area. Di areal melingkar dengan bagian luar berupa susunan batu bata, jamaah duduk mengelilingi makom dan membacakan doa-doa di sana.

2.Makom Kiai Sepanyang

Makom Kiai Sepanjang di Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah. kecepatan | Rini K

Setelah Makom Syekh Subakir, ada Makom Kiai Sepanjang. Kiai Sepanjang bukanlah nama pribadi melainkan nama tombak Syekh Subakir sepanjang 7 meter. Makom Kiai Sepanjang berbentuk rumah joglo beratap rendah dan halaman luas.

3.Makom Mbah Semar

Makom Mbah Semar terletak di puncak Gunung Tidar. Makom ini berbentuk seperti tumpeng kuning dengan keris di ujungnya. Ada pohon jati di sampingnya.

Makom Mbah Semar di puncak Gunung Tidar, kota Magelang, Jawa Tengah. Di ujung makom terdapat sebuah keris dan di sebelahnya terdapat pohon jati. kecepatan | Rini K

Yang perlu diperhatikan dalam perjalanan haji ke Makom oleh Syekh Subakir, Kiai Sepanjang dan Mbah Semar adalah tetap tenang dan jamaah perempuan tidak mendapatkan haid.

4. Makam Bos Rokok Asia

Selain makom Syekh Subakir, Kiai Sepanjang dan Mbah Semar, Yhan Noercahyo Wibowo mengatakan Gunung Tidar juga memiliki makam Tionghoa. Salah satu yang menarik perhatian wisatawan adalah makam koki cerutu Asia. Namanya Kho Kwat Ie.

Dia memiliki pabrik cerutu bernama Ko Kwat Ie & Zonen Sigarenfabrieken, yang membuat cerutu untuk merek Panama-Ster, Deli-Havana, Missigit-Deli dan Carnaval. Pada masa kejayaannya di tahun 1920-an, Kho Kwat Ie mengekspor cerutu ke Eropa.

“Dulu, sebagian situs di Gunung Tidar itu adalah kuburan,” kata Yhan. “Campuran makam Cina dan makam Jawa.”

Orang-orang yang dimakamkan di Gunung Tidar umumnya mampu dan menduduki jabatan tinggi di masyarakat, seperti B. Pedagang. Masyarakat menyebut Makam Kho Kwat Ie Makam Bong Pitu karena merupakan yang terbesar dan karena letaknya dekat dengan makam kerabat.

Tugu ke-5 Sat

Tugu Sa terletak di puncak Gunung Tidar. “Tugu Sa adalah monumen palsu. Tugu peringatan ini sebagai tanda atau tanda bahwa orang yang salah pasti dilecehkan atau diturunkan pangkatnya atau dicopot,” kata Yhan. Dalam hal ini, tidak jarang beberapa individu yang maju dalam kompetisi tertentu datang ke Gunung Tidar dan tiba di Tugu Sa.

Kalau ke Gunung Tidar harus sampai ke puncaknya karena ini adalah “Paku Tanah Jawa”. “Titik tengah puncak Gunung Tidar yaitu di Tugu Sa,” ujarnya.

Puncak Gunung Tidar sering menjadi tempat upacara taruna TNI. “Jadi taruna TNI yang baru masuk dan belum ditempatkan di kelas tertentu akan dibawa ke Tugu Sa,” ujarnya. Setelah menyelesaikan pendidikannya, mereka dibawa kembali ke Tugu Sa sebelum menerima magang atau penugasan di berbagai daerah.

Suasana di puncak Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah. Ada Tugu Sa dan Tugu Pertiwi Bangsa. kecepatan | Rini K

6. Monumen rumah suatu bangsa

Monumen Tanah Air Satu Bangsa berada di puncak Gunung Tidar. “Ini merupakan tugu persatuan yang didirikan untuk memperingati Hari Olahraga Nasional 2017,” kata Yhan. Di atas tugu terdapat lambang pemersatu bangsa berupa guci berisi tanah dan air yang bersumber dari pelosok nusantara.

“Di ujung barat tanah dan air diambil dari Sabang, di ujung timur diambil dari Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini, dari ujung utara diambil dari Nunukan, dan dari ujung selatan diambil dari Ende. ,” kata Jan tentang proses Membawanya melalui ritual adat kemudian dibawa ke Gunung Tidar. Air dan tanah tersebut kemudian dicampur menjadi satu dengan melakukan ritual adat berupa kesenian wayang.

7. Gardu Pandang Taman Elang Jawa

Gardu Pandang Taman Elang Jawa di sisi timur puncak Gunung Tidar, kota Magelang, Jawa Tengah. Dari puncak ini, wisatawan bisa menyaksikan matahari terbit di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. kecepatan | Rini K

Gardu Pandang Taman Elang Jawa berada di sisi timur Gunung Tidar. Ini adalah salah satu tempat paling populer untuk menyaksikan matahari terbit karena wisatawan dapat melihat matahari muncul di celah antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu dengan posisi sejajar mata.

Menurut Yhan, banyak wisatawan mancanegara yang datang pagi-pagi sekali lalu mencapai puncak untuk menikmati matahari terbit. Setelah itu, para wisatawan ini biasanya mengunjungi Candi Borobudur dan berbagai destinasi wisata di kawasan tersebut Magelang.

“Gardu Pandang di puncak Gunung Tidar merupakan destinasi wisata Instagramable yang kini diminati anak muda,” kata Yhan. Jika beruntung, wisatawan dapat melihat burung elang jawa terbang mengitari puncak Gunung Tidar dari jarak dekat. “Makanya diberi nama Gardu Pandang Java Eagle Park. Karena elang jawa merupakan burung endemik dan salah satu mangsanya adalah monyet ekor panjang.”

8. Tempat makan monyet

Sekawanan monyet ekor panjang memakan buah yang diberikan petugas di Kebun Raya Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah. kecepatan | Rini K

Gunung Tidar merupakan rumah bagi kawanan monyet ekor panjang. Ada tiga wilayah kelompok monyet ekor panjang di gunung ini. Pertama, kawasan kaki gunung hingga kawasan terminal Tidar Magelang; kedua, wilayah tengah atau di lereng Gunung Tidar; dan ketiga, kawasan puncak Gunung Tidar. “Sejak dulu Gunung Tidar menjadi tempat latihan calon prajurit, makanya dilepasliarkan kera ekor panjang. Sekarang sekitar 300 ekor monyet di sini sudah menjadi salah satu daya tarik wisata,” kata Yhan.

Monyet ekor panjang relatif ramah terhadap pengunjung. Hanya saja, wisatawan diharapkan tidak membawa atau mengeluarkan wadah minuman yang berwarna-warni. Alasannya adalah monyet menyukai minuman beraroma dan akan mencurigai botol atau botol berwarna cerah – baik minuman kemasan maupun botol atau cangkir – berisi minuman favorit mereka.

Wisatawan juga tidak boleh memberi makan monyet. “Kami juga mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk tidak menyediakan makanan di luar kawasan Gunung Tidar,” kata Yhan. “Kalau tidak, mereka mengubah kebiasaan mereka dan meninggalkan daerah itu.”

Rizqi Ardianto, pemandu wisata Gunung Tidar menjelaskan, petugas rutin memberikan makanan kepada monyet ekor panjang satu kali sehari antara pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Pemberian makan dilakukan di lereng gunung, tidak jauh dari tangga menuju pintu keluar. Di sini, pengunjung bisa menyaksikan langsung bagaimana kawanan marmoset berkumpul dan berebut makanan saat petugas menyebut mereka tepuk tangan.

“Ini adalah waktu yang disukai untuk tamasya keluarga dan berinteraksi dengan monyet ekor panjang,” katanya. Petugas menyuguhkan berbagai buah-buahan seperti belimbing, lengkeng, buah naga, mangga, jeruk, pir dan semangka. Beberapa monyet ekor panjang lebih menyukai buah mangga dan buah naga. Mereka memiliki jeruk dan lengkeng yang tersebar di mana-mana.

Monyet-monyet ini tampak malu-malu saat turis mengarahkan kamera ke arah mereka. Mereka berlari ke atas pohon dan bersembunyi di balik dahan sambil rakus memakan buahnya. Meski begitu, ada juga yang jahil dan bahkan berkelas saat tahu kamera diarahkan ke mereka.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button