Wisata Budaya Peluang Pengembangan Pariwisata Di Sleman - ANTARA News Yogyakarta - WisataHits
Yogyakarta

Wisata Budaya Peluang Pengembangan Pariwisata Di Sleman – ANTARA News Yogyakarta

Sleman (ANTARA) – Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Sleman Yogyakarta mengatakan masyarakat dan pemangku kepentingan pariwisata di Sleman sudah mulai menangkap peluang untuk mengembangkan destinasi wisata budaya dan minat khusus dengan membuka destinasi wisata baru.

“Wisata budaya dan wisata minat khusus saat ini sedang banyak diminati wisatawan, dan peluang ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dan pemangku kepentingan pariwisata dengan mengembangkan destinasi wisata budaya dan minat khusus,” kata Direktur Destinasi Pariwisata dan Industri Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Wasita di Sleman mengatakan Senin.

Menurutnya, di antara destinasi wisata budaya yang sudah mulai dikembangkan masyarakat dan stakeholder pariwisata adalah Tankaman, Nawang Jagad, Colonial Traces dan Lorong Oxygen.

Baca Juga: Dispar Sleman Belajar Kelola Wisata Religi di Kabupaten Wonosobo

“Kemudian juga ada Hargo Ecopark, Kaliurang Terrace, Klangon Hill, Merapi Terrace dan lain-lain,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, potensi wisata religi di Kabupaten Sleman akan terus dikembangkan di berbagai tempat seperti destinasi Syekh Jumadil Qubro di Desa Wisata Turgo, Purwobinangun Pakem.

Kemudian makam Kyai Bagus Khasantuka di Godean Sidoagung dan beberapa masjid bersejarah yaitu Masjid Mlangi, Masjid Plosokuning dan Masjid Sulthoni Wotgaleh, ujarnya.

Wasita mengatakan berbagai destinasi wisata di Kabupaten Sleman saat ini juga banyak dikunjungi wisatawan, seperti Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Tebing Breksi (Dataran Tinggi Siwa) di Kapanewon (Kecamatan) Prambanan.

“Demikian juga banyak desa wisata di Sleman yang kini sudah mulai menerima tamu untuk melakukan kegiatan adat yang ditawarkan oleh masing-masing desa wisata,” ujarnya.

Sementara itu, pada Minggu (18/9), wisatawan yang berkunjung ke kawasan Tlogo Putri Kaliurang mengikuti flash mob “Jatuh dari gunung gawe, Covid-e meh selesai, ayo ramaikan”, yang dilanjutkan dengan pertunjukan seni dari “langit sore”.

“Wisatawan yang datang dari berbagai daerah sangat antusias mengikuti gerakan flash mob yang merupakan ajakan untuk memulai aktivitas yang lebih luas di tengah pandemi COVID-19,” kata Ishadi Zayid, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.

Menurutnya, pentas seni pertunjukan Langit Sore pada Minggu (18 September) seharusnya memberikan tambahan daya tarik bagi wisatawan yang datang ke tempat wisata Kaliurang.

“Respon positif datang dari wisatawan dari berbagai daerah yang mengikuti flash mob yang mengawali pagelaran seni tersebut. Kegembiraan itu menjadi bukti nyata bahwa sektor pariwisata di Sleman sudah mulai bergerak dan bangkit kembali,” ujarnya.

Baca Juga: Dispar Kulon Progo Diminta Petakan Pariwisata Berdasarkan Geografis

Source: jogja.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button