Wisata Batu Tilam lahir dari semangat yang sama - WisataHits
Jawa Barat

Wisata Batu Tilam lahir dari semangat yang sama

CAMPAR (RIAUPOS.CO) – Wisata Alam Batu Tilam mulai dibangun pada tahun 2017 dengan beranjak dari semangat seluruh masyarakat desa Kebun Tinggi. Kegiatan diawali dengan survei dan pemetaan untuk membuat peraturan desa (perdes) untuk melindungi hutan serta tempat wisata.

Kepala Desa Batu Tilam Joni mengatakan: Batu Tilam tidak semudah seperti sekarang ini. Sebelum berhari-hari melakukan survei di kawasan hutan Batu Tilam, Joni terlebih dahulu membangun semangat dan mentalitas masyarakat untuk hadir sebagai masyarakat sadar wisata. Pembinaan dilakukan di kalangan anak muda untuk pertama kalinya.

“Kita tidak bisa membangun tempat wisata secara langsung, tapi pertama-tama kita membangun pikiran masyarakat agar mereka memiliki persepsi yang sama tentang pariwisata. Setelah masyarakat siap, kami mengundang lebih banyak survei untuk membuat peraturan desa hingga Batu Tilam dibangun seperti sekarang. Jadi ini bukan perjuangan saya, tapi perjuangan rakyat, perjuangan kolektif serta semangat yang tak kenal lelah dari teman-teman komunitas di Pekanbaru,” kata Joni kepada Riau Pos di Pekanbaru, Rabu (20,7).

Pada awal pembangunannya, Batu Tilam datang dengan dana desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dalam beberapa tahun terakhir, selain dana desa, dana telah dikembangkan dengan menggunakan dana dari berbagai program pemerintah pusat, termasuk Program Konservasi Hutan yang dilaksanakan oleh Ordonansi Hutan Desa. Ditambah juga dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan dari kunjungan wisatawan.

M paspor
iklan

“Batu Tilam telah membawa PAD ke dalam negeri dan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. Saat ada tamu, ibu-ibu memasak masakan khas Tumih Lompok. Mereka pergi ke Batu Tilam dan memasak di lantai atas. Kami membentuk 10 kelompok dan bergantian melayani tamu. Terima kasih Tuhan, karena kami melindungi hutan, hutan menjaga kami. Berkat yang luar biasa untuk desa kami,” lanjut Joni.

Wisata Batu Tulam
Wisata Batu Tilam (ALAM KEJAR UNTUK RIAU POS)

Joni menyebutkan, desa tersebut akan menampung lebih banyak wisatawan asal Sumbar daripada Riau untuk dua periode nanti hingga 2026 karena jarak antara Kebun Tinggi dan perbatasan Sumbar hanya sekitar 18 kilometer. Joni mengharapkan dukungan masyarakat luas, termasuk komunitas pegiat alam, untuk lebih memajukan Batu Tilam.

Batu Tilam terletak di kawasan hutan Desa Kebun Tinggi dengan luas total 1.500 hektar. Namun, yang dibuka untuk tempat wisata saat ini seluas 500 hektar. Hutan dengan jutaan jenis pohon, yang membuat kawasan ini sangat indah. Ribuan pohon tinggi dan kokoh sangat mudah ditemukan. BUMDes saat ini berencana membangun 20 unit rumah pohon di kawasan ini.

Selain puluhan air terjun dengan ketinggian mulai dari 10 meter, 20 meter, 70 meter hingga 150 meter, juga terdapat goa panjang di kawasan hutan ini. Dua hari dua malam tanpa akhir, Joni dan tim survei berjalan melewati gua satu kali. Khawatir kehabisan perbekalan dan tidak aman dari serangan hewan berbisa seperti ular, penjelajahan gua dibatalkan dan tidak pernah terulang lagi hingga saat ini.

Wisata Batu Tulam
Beberapa wisatawan berpose di dalam mobil menuju kawasan wisata Batu Tilam. (KEJAR ALAM UNTUK RIAU POS)

Meski berada di kawasan hutan, wisata Batu Tilam aman bagi pengunjung. Hal ini dibuktikan dengan survei yang dilakukan oleh pemerintah desa Kebun Tinggi bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dengan memasang camera trap selama tiga tahun. Tidak ada harimau yang melintasi kamera selama waktu ini.

Harapan agar pariwisata di Batu Tilam semakin banyak dikunjungi dan dibina juga disampaikan Sekretaris Desa Kebun Tinggi, Tete Muhadar. Seperti Joni, ia juga merasakan dan mengikuti proses perjuangan membangun Batu Tilam sejak awal.

“Berwisata ke Batu Tilam, akan ada pengalaman dan wawasan baru. Di sini pengunjung dapat merasakan manfaat dari hutan lindung dan alam. Semoga Batu Tilam terus maju dan hutan tetap terjaga,” ujarnya. (kun)

Source: riaupos.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button