Website resmi pengelolaan e-VoA hanya ada di molina.imigrasi.go.id

Jakarta, Zonabandung.com, – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi mengimbau warga negara asing untuk berhati-hati dengan munculnya website palsu di Google.

Dalam siaran persnya, Selasa (12/06/2022), situs visa elektronik palsu saat kedatangan (e-VOA) voa.com muncul di pencarian teratas mesin pencari Google, mendesak warga negara asing untuk berhati-hati. Sebelumnya, e-VoA resmi berlaku pada Kamis (11/10/2022), yang tertuang dalam surat edaran Plt. Dirjen Imigrasi nomor IMI-0764.GR.01.01 Tahun 2022. Selama masa percobaan 4-9 November 2022, tercatat 1.719 e-VOA yang diterbitkan dan 378 WNA pengguna e-VOA masuk ke wilayah Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Sama seperti mekanisme pembayaran e-VOA yang asli, website palsu ini juga memungkinkan orang asing melakukan pembayaran melalui mekanisme payment gateway. Ini telah memasuki ranah cybercrime. Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani kasus ini,” kata Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Widodo Ekatjahjana.

Baca Juga: PT Pos Indonesia Gelar Apel Kesiapan Nataru

Jika sebelumnya hanya 46 negara yang bisa mendapatkan e-VOA, saat ini terdapat WNA dari 86 negara yang rawan menjadi sasaran penipuan di laman administrasi eVOA palsu. E-VOA dapat digunakan untuk keperluan kunjungan wisatawan, kontrak pemerintah, kunjungan untuk pembicaraan bisnis, kunjungan pembelian barang, kunjungan pertemuan dan transit. Perpanjangan VOA dapat dilakukan maksimal satu kali selama 30 hari ke depan.

“Kami ingatkan sekali lagi bahwa website resmi pengurusan e-VOA hanya ada di molina.imigrasi.go.id. Situs web palsu www.indonesia-evoa.com yang dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menghasilkan keuntungan apa pun,” tutup Widodo.

Source: news.google.com