Waspadai pengalihan arus lalu lintas jelang KTT G20 di Bali - WisataHits
Jawa Timur

Waspadai pengalihan arus lalu lintas jelang KTT G20 di Bali

Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) menyiapkan dua bentuk dukungan untuk pelaksanaan KTT G20 yang akan berlangsung pada November 2022. Ini mempersiapkan manajemen teknologi lalu lintas (MRLL) dan menyediakan armada bus listrik untuk kelancaran mobilitas acara internasional ini.

“Rencana kode jalan tol akan diterapkan di 10 ruas jalan dari kawasan bandara, Seminyak, Sanur, Jimbaran dan Nusa Dua. Skenario MRLL yang sedang disusun berupa pembatasan ganjil dan operasional angkutan barang,” kata Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno dalam keterangan resminya.

Secara lebih spesifik disebutkan bahwa penerapan MRLL berupa pembatasan pergerakan barang dan penerapan ganjil genap akan dilakukan mulai tanggal 8 s/d 19 November 2022 mulai pukul 06:00 hingga 20:00 WITA.

Selain itu, pejabat telah merencanakan sistem untuk membuka dan menutup arus lalu lintas. Untuk pelaksanaannya diterapkan pada beberapa ruas jalan yaitu;

  1. Simpang Pesanggaran – Hutan Mangrove
  2. Pantai J L. Mengiat – Hotel Apurva Kempinski
  3. Persimpangan Unud – GWK

“Pengujian sistem manajemen ganjil genap akan dilakukan seminggu sebelum KTT G20 digelar. Tujuannya untuk mengetahui kondisi lalu lintas dan jumlah kendaraan pada hari pelaksanaan,” tambah Direktur Angkutan Jalan Cucu Mulyana.

Selain itu, Hendro mengatakan akan menyempatkan diri untuk melakukan permainan lapangan taktis (TFG) dengan Polda dan melakukan sosialisasi terkait rekayasa lalu lintas selama KTT G20.

“Penjangkauan (implementasi MRLL) ini agar masyarakat Bali, stakeholders pariwisata di Bali dan luar Bali mengetahui tentang rekayasa transportasi terkait KTT G20. Diharapkan tidak ada keluhan atau permasalahan terkait MRLL karena tentunya akan berdampak pada aktivitas masyarakat,” kata Hendro.

Untuk mendukung 30 bus listrik, ini akan digunakan untuk mengangkut delegasi ke KTT G20. Armada ramah lingkungan tersebut merupakan hasil program BTS penyewaan bus listrik dari kota Bandung dan Surabaya serta pengadaan bus merah putih bekerjasama dengan Ditjen Hubdat, Ditjen Dikti, dan INKA.

(MASA)

Source: www.medcom.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button