Warga Desa Bondowoso, Magelang, memprotes jalan rusak yang belum diperbaiki - WisataHits
Yogyakarta

Warga Desa Bondowoso, Magelang, memprotes jalan rusak yang belum diperbaiki

Warga Desa Bondowoso, Magelang, memprotes jalan rusak yang belum diperbaiki

Laporan reporter Jogja Tribune Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Jalan aspal yang menghubungkan Dusun Permitan hingga Dusun Manggoran di Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, tampak dicoret-coret dengan cat putih.

Aksi ini diduga sebagai bentuk protes warga sekitar terhadap kondisi jalan yang sudah bertahun-tahun rusak namun tak kunjung diperbaiki.

Pantauan tribunjogja.com di lapangan, kondisi jalan penghubung antar dusun memang berlubang.

Ukuran lubang bervariasi dari kecil, sedang hingga besar.

Beberapa lubang bahkan terlihat basah kuyup, kemungkinan karena air hujan.

Lubang-lubang ini kemudian dicat putih, menandakan kondisi jalan yang buruk.

Tak hanya itu, beberapa prasasti dengan kalimat satir juga dipasang di jalanan, seperti: “Selamat datang di 1001 Lubang”, “Zona Lubang” dan “Suara Rakyat”.

Hingga sebuah spanduk yang dipasang di depan gerbang memasuki desa dan berkata: “Selamat datang di kawasan wisata Cagar Alam Pesona Gronjal dengan wahana jalan berlubang abadi, rute zig zag, senam perut, roda lengkung dan uji ketahanan kendaraan.”

Umi Kulsum, 49, warga Dusun Ndowasan Permitan mengatakan, sudah lama ada keluhan terkait kondisi jalan.

“Warga banyak mengeluh karena setiap hari macet, harus antri silih berganti, belum terbiasa. Sudah lama saya kira, tahun yang sedikit demi sedikit diaspal itu rusak lagi,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (1/12/2023).

Kondisi jalan yang rusak ditambah dengan lebar jalur yang sempit, lanjutnya, kerap membahayakan pengendara yang menyalip.

Dia mengatakan pengemudi jatuh dari kendaraannya beberapa kali.

“Ya ada yang jatuh karena jalannya sempit dan mendengusbeberapa kali,” katanya.

Menanggapi protes warga sekitar, dia berharap pemerintah bisa segera memperbaiki masalah tersebut.

Selain itu, jalan merupakan pintu masuk utama berbagai aktivitas warga, mulai dari mengunjungi pasar hingga bersekolah.

“Akses ini bisa ke Kalinegoro, Pasar Sraten. Kemudian juga untuk jalan anak sekolah,” terangnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button