Warga bule Inggris mengikuti Stagen's Rolling Competition dan menjahit kain Jarik • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Warga bule Inggris mengikuti Stagen’s Rolling Competition dan menjahit kain Jarik • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Festival Wastra Nusantara kembali digelar pada Senin (7 November) di ujung selatan Malioboro. Acara ini menampilkan kain tradisional Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia.

Keseruan Festival Wastra Nusantara menjadi daya tarik wisata. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara menikmati suasana Jogjakarta, khususnya di Jalan Malioboro. Tidak hanya menonton, tetapi juga terlibat dalam berbagai kegiatan.

Salah satunya adalah turis asal Inggris, Holly. Ibu muda ini mengaku kesulitan mengikatkan tali di pinggangnya. Namun, ia tetap senang dan menikmati proses belajar menggulirkan tahapan.

“Ya saya sangat senang dan menikmati kompetisi ini, bahkan sebelum saya menjatuhkan kain ke lantai tetapi saya berhasil menyelesaikannya,” jelas Holly, Senin (7/11).

Selain kompetisi Stagen Rolling, Holly dan keluarganya juga mengikuti kompetisi Mewiru. Inilah seni melipat kain jari khas Jogjakarta.

“Saya menikmati budaya di Jogjakarta dan beberapa wisata seperti Taman Sari. Saya bersama keluarga saya, yaitu suami dan dua putri saya,” katanya.

Kegiatan kesenian ini diawali dengan prosesi tumpeng yang dikawal oleh brigade prajurit. Dilanjutkan dengan prosesi doa bersama seluruh peserta Festival Wastra Nusantara. Kemudian ditutup dengan tumpeng Rayahan yang diisi dengan nasi, lauk pauk dan sayuran khas Jogjakarta.

Pelaku ekonomi di Malioboro terlibat dalam kegiatan ini. Ada juga pelaku pariwisata, Komunitas Perempuan Kebaya dan Bersanggul Nusantara. Jangan lewatkan para pelaku UMKM kuliner.

“Festival Wastra dengan berbagai kegiatan budaya merupakan upaya pencerahan. Sekaligus, masyarakat khususnya generasi muda akan diingatkan akan kekayaan sastra Nusantara yang memiliki nilai-nilai kehidupan yang perlu dilestarikan,” kata panitia penyelenggara, Yovie Ferianto.

Puncak dari Festival Wastra adalah peragaan busana di jalan. Kali ini bertemakan kain Wastra Nusantara. Mulai dari kain dari Batak, Padang, Palembang, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi hingga daerah nusantara lainnya.

“Selain itu, wisatawan juga dihibur dengan berbagai pertunjukan seni, antara lain tarian tradisional Batak, tembang Jawa, belajar membatik dan menikmati jamu tradisional Jawa secara gratis,” ujarnya. (isa/dwi)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button