Wapres mendukung KEK Tanjung Baca dalam pariwisata internasional - WisataHits
Jawa Tengah

Wapres mendukung KEK Tanjung Baca dalam pariwisata internasional

JAKARTA (ANTARA) – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten, yang hak pengusahaannya dimiliki oleh PT Banten West Java Tourism Development Corporation (BWJ), menjadi destinasi wisata internasional.

“Saya sudah menyampaikan bahwa Tanjung Bacaan akan diperluas untuk wisata mancanegara,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat ditemui Kombes PT BWJ Setyono Djuandi Darmono, Rabu di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jalan Diponegoro No 2, Jakarta Pusat, diterima , menurut siaran pers yang diterima.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pembangunan perlu dibarengi dengan pembangunan infrastruktur yang memadai seperti jalan tol, bandara, marina, hotel, dan lain-lain.

Wapres juga mencatat perlunya BWJ membangun marina yang bisa dijangkau oleh kapal wisata sebagai sarana transportasi alternatif wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Wapres Dorong SatuSehat Bangun Ekosistem Kesehatan Digital Indonesia

“Marina harus menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana percepatan pembangunan Banten,” kata Wapres.

Untuk itu, Wapres akan mendorong Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Pelabuhan Indonesia untuk mewujudkan infrastruktur marina.

“Saya akan bicara dulu dengan Menteri BUMN itu bagian dari kepentingan pembangunan. Paling tidak, mereka perlu diyakinkan bahwa itu penting,” kata Wapres.

Wapres mengatakan, pihaknya juga akan mendorong Pemprov Banten yang saat ini sedang menyusun berbagai program untuk mempercepat pembangunan di Banten.

“Memang Pak Gubernur (Banten) mempercepat pembangunan berbagai persoalan di Banten dan lapor ke saya, termasuk (penggunaan lahan) di kiri kanan jalan tol juga salah satu programnya,” kata Wapres.

Komisaris Utama PT BWJ Setyono Djuandi Darmono mengatakan, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dimulai 31 tahun lalu dengan keunggulan strategis di marina. Namun, pembangunan pabrik tersebut tidak diupayakan oleh pemerintah.

Meski demikian, menurutnya marina menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, karena Jakarta-Tanjung Lesung harus ditempuh dalam waktu 5 hingga 7 jam perjalanan darat saat macet.

“Begitu marina selesai, kami juga akan membangun hotel. Ditambah lagi arah ke Panimbang akan banyak air, ke Malimping, ke Pelabuhan Ratu, yang akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi di semua wilayah, dari selatan hingga Jawa Barat Selatan yang sangat miskin sekalipun,” kata Darmono.

Selain itu, ia menyebutkan kalkulasi ekonomi baik pemerintah maupun pemerintah kota, dimana marina akan dikembangkan di atas lahan seluas 40 hektare dengan 600 dermaga yang mampu menampung kapal berkapasitas 5.000 penumpang.

Jangan tanggung-tanggung marinanya harus yang terbesar di Asia Tenggara karena Selat Sunda adalah pintu gerbang Indonesia ke seluruh Indonesia, saran Darmono.

Selain itu, Darmono berharap pengembangan marina ini dapat mendorong perbaikan regulasi di Indonesia. Dia menjelaskan, perizinan turis dari Singapura dengan kapal laut ke Indonesia akan memakan waktu 3 minggu, sebaliknya 1 jam dari Indonesia ke Singapura.

“Ini (keberadaan marina) akan mendorong kami melakukan perbaikan regulasi. Jadi ini penting, tidak hanya untuk Banten tapi juga untuk Indonesia,” jelasnya.

Baca juga: Wakil Presiden Ma’ruf menyerukan kebebasan pers dengan tetap menjaga tanggung jawab sosial
Baca juga: Wapres: Tegakkan Kesetaraan untuk Semua Tanpa Kecuali
Baca Juga: Wapres: Pemerintah Dorong Upaya Pemulihan Bertanggung Jawab

Pemberita: Rangga Pandu Asmara Jingga
Penerbit : Tasrief Tarmizi
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button