Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko berharap stunting turun 10 persen - WisataHits
Jawa Timur

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko berharap stunting turun 10 persen

TIMESINDONESIA, BATU – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko berharap angka stunting Kota Batu tahun ini turun di bawah 10 persen.

Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan fakta bahwa tidak ada penurunan angka stunting yang signifikan selama dua tahun sebelumnya.

Hal itu disampaikan Walikota Dewanti saat membuka Workshop Percepatan Pengurangan Stunting di Hotel Singhasari, Kamis (11/3/2022).

Hj-Dewanti-Rumpoko-b.jpg

“Saya berharap angka stunting di Kota Batu bisa turun di bawah 10 persen karena perlu kerjasama dengan seluruh SKPD, terutama Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB),” kata Wali Kota Batu.

Jika perlu, kata walikota, para ahli harus dikonsultasikan untuk menentukan alasan mengapa perlambatan pertumbuhan selama 2 tahun terakhir tidak signifikan.

Workshop pengurangan stunting ini diikuti 600 orang dengan 492 kader yang tergabung dalam TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) di Kota Batu. Pembicara adalah Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Nyigit Wudi Amini, SSos MSc.

Sementara itu, Wakil Walikota Batu Ir Punjul Santoso SH MM mengatakan stunting sebagai bagian dari beban ganda gizi buruk (DBM) sangat merugikan kesehatan dan produktivitas ekonomi dalam jangka pendek dan panjang.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Batu akan terus melakukan berbagai upaya dan konvergensi untuk mengurangi stunting di Kota Batu.

Hj-Dewanti-Rumpako-c.jpg

Menurutnya, penanganan stunting merupakan tugas bersama yang sangat penting. Di atas segalanya, untuk meninggalkan warisan yang akan diingat oleh generasi masa depan Kota Batu.

Punjul Santoso mengatakan, pemerintah kota Batu telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi stunting di kota Batu. Diawali dengan pembentukan Tim Pengelola Stunting, Tim Audit Kasus Stunting dan Tim Percepatan Penanggulangan Stunting.

Terkait intervensi tersebut, Pemkot Batu juga telah melakukan perbaikan gizi di bidang kesehatan melalui jatah 30 persen.

Sedangkan intervensi yang memiliki dampak sangat besar yang bersumber dari kondisi lingkungan adalah intervensi pada skala 70 persen ini. Punjul memastikan intervensi gizi telah dilaksanakan hingga saat ini, termasuk dengan memberikan suplemen gizi ibu dan bayi.

Selain itu, pemantauan terhadap Posyandu dan peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak telah dilakukan.

Intervensi dan dukungan diberikan kepada pasangan suami istri, ibu hamil, setelah melahirkan dan anak kecil. Wali Kota Batu Punjul Santoso juga menyatakan bahwa keluarga yang berisiko stunting akan mendapatkan bantuan sosial untuk perbaikan gizi.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button