Walhi mengecam keras sampah yang masuk ke TPA Jatibarang Semarang bisa mencapai total 1.000 ton per hari - WisataHits
Jawa Tengah

Walhi mengecam keras sampah yang masuk ke TPA Jatibarang Semarang bisa mencapai total 1.000 ton per hari

SEMARANG, KOMPAS.com – Pada Juni 2022, Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah mengumumkan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang akan penuh dalam dua bulan.

Dalam sehari, sampah yang masuk ke TPA Jatibarang mencapai 1.000 ton. Kapasitas TPA hanya 60.000 ton.

Di mana Patria Ananda Rizky, knowledge management manager dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah menjawab bahwa pengelolaan sampah di Kota Semarang belum maksimal.

Baca Juga: TPA Jatibarang Semarang Diperkirakan Siap Terima Sampah Hanya Dalam 2 Bulan

“Melimpahnya TPA Jatibarang menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di Kota Semarang masih belum optimal,” ujarnya saat dihubungi Kompas.comRabu (20.7.202).

Menurut data, sebagian besar sampah yang masuk ke TPA Jatibarang adalah sampah organik. “60 persen yang masuk ke TPA Jatibarang adalah sampah organik,” ujarnya.

Dia melihat ada masalah pembuangan sampah di tingkat rumah tangga. Menurutnya, sebagian besar sampah organik dihasilkan oleh rumah tangga.

“Sebenarnya pemerintah punya program yang disebut Kelompok Tani Wanita, tapi tidak habis-habis,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya, sampah organik bisa diubah menjadi kompos oleh kelompok ini, yang bisa dimanfaatkan untuk produk pertanian.

“Terkadang orang mengira kompos itu dari mana asal sampahnya. Kini pupuk yang dihasilkan sudah bisa digunakan untuk bercocok tanam. Jadi sampahnya tidak terbuang percuma dan sepenuhnya ada di TPA,” jelasnya.

Baca Juga: 87,52 persen sampah plastik fleksibel di Jakarta masih berakhir di tempat pembuangan sampah

Program bank sampah di Kota Semarang tak lepas dari sorotan. Menurutnya, pengawasan terhadap program tersebut belum maksimal.

“Jadi pemantauan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang masih jauh dari mendampingi mereka,” tambahnya.

Beberapa waktu lalu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita mengatakan, kapasitas TPA Jatibarang hanya 60.000 ton. Dalam sehari, sampah yang masuk ke TPA Jatibarang mencapai 1.000 ton.

“Kapasitas di sana hanya 2 bulan ke depan,” jelasnya saat ditemui di Semarang Zoo Tourism, Juni tahun ini.

Sejumlah solusi telah diterapkan, salah satunya daur ulang sampah, untuk mengurangi penumpukan sampah di TPA Jatibarang.

“Ini untuk mengurangi produksi sampah karena TPA yang ada hanya tinggal dua bulan lagi untuk bisa menampung sampah,” katanya.

Baca Juga: TPA Dominasi, Begini Cara Tepat Buang Sampah Rumah Tangga

Pelaku UMKM telah dibantu oleh beberapa instansi untuk menghasilkan produk daur ulang. Bahkan, Pemkot Semarang menyediakan stand khusus.

“Kami membuat hari tanpa beban dan minimarket menjadi mungkin,” tambahnya.

Sementara itu, sudah mulai mengurangi sampah organik dengan memperkuat Magot. Penggunaan magot dilakukan di TPA Jatibarang sebelum pandemi.

“Memang sampah organik bisa dimanfaatkan untuk pakan Magot. Jadi bisa lebih bermanfaat,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan penataan di TPA Jatibarang untuk mengatur sampah yang masuk ke TPA.

Namun, masalah sampah membutuhkan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat. “Kami mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah,” ujarnya.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: regional.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button