Wah, Karnaval Pernikahan Kaesang Erina sebenarnya dimaksudkan untuk memberi kesan elitis pada Jokowi - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Wah, Karnaval Pernikahan Kaesang Erina sebenarnya dimaksudkan untuk memberi kesan elitis pada Jokowi – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Presiden Jokowi menyapa ribuan warga yang menyaksikan prosesi pernikahan Kaesang dan Erina di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (11/12/2022). ((Dokumen Pernikahan Kaesang-Erina/Laily Rachev)

Solopos.com, SOLO Karnaval budaya untuk memeriahkan pernikahan Kaesang Erina di Solo pada Minggu (11/12/2022) disebut memberi kesan elitis pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kesan ini bertolak belakang atau berlawanan dengan image yang sebelumnya dikaitkan dengan sosok Jokowi sebagai Presiden yang kerap bertemu langsung dengan publik. Demikian pendapat sosiolog Solo, Drajat Tri Kartono, dalam sebuah wawancara Solopos.comRabu (14/2/2022).

Promosi Kartu Tokopedia menjadi Kartu Kredit Terbaik Versi Asian Banker Awards 2022

“Dari sisi sosiologis, menurut saya sebenarnya ada gap atau celah kecil antara Pak Jokowi dengan pawai yang sedang dilaksanakan. Prosesi kemarin adalah arak-arakan elite. Padahal itu proses menjadi manten, Pak Jokowi bermain selama karnaval peran tokoh sentral,” katanya.

Menurut Drajat, kesan elitis ini tercipta dari penggunaan simbol-simbol pada saat karnaval. Seperti kereta kuda yang dikendarai Jokowi saat kirab dan tempat berakhirnya kirab di Candi Mangkunegaran yang merupakan simbol kekuasaan para penguasa zaman kerajaan.

Padahal, menurut Drajat, Jokowi selama ini digambarkan sebagai pemimpin populis dengan kegiatan Blusukan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Jokowi adalah simbol pemimpin rakyat yang lebih condong ke bawah dengan kebiasaan Blusukan.

Baca Juga: Jelang Wisuda Jokowi, Ini Beda Acara Pernikahan Kaesang dan Dua Saudaranya

Untuk menghindari kesan elitis, pertemuan Jokowi dengan publik bisa dilakukan di lapangan terbuka dan luas, menurut Drajat. Namun diakuinya, dampak ekonomi dari pesta pernikahan Kaesang dan Erina cukup besar.

Berlawanan dengan citra pemimpin yang populer

Seperti banyaknya tokoh yang datang dan mengisi hotel-hotel di Solo. “Untuk para pemimpin rakyat yang semuanya punya akses ke Jokowi, kenapa acaranya tidak berlangsung kemarin, misalnya di lapangan Manahan,” ujarnya.

Drajat menyebut ada kesan kontras antara citra Jokowi sebagai pemimpin rakyat dengan kesan elitis yang muncul di karnaval tersebut. “Sampai saat ini Jokowi dilambangkan dengan hadir di demonstrasi atau berdiri sendiri di tempat yang dibakar,” imbuhnya.

Baca Juga: Misi Mengangkat Potensi Wisata Budaya Di Balik Kaesang Wedding Festival di Solo

Drajat juga menilai kesan elitis sebenarnya bisa dihilangkan jika tempat akhir karnaval berada di rumah atau gedung pribadi. Namun, diakuinya, Graha Saba Buana milik keluarga Jokowi digunakan warga sekitar. “Tapi bisa juga digunakan di lapangan,” ujarnya.

Dibimbing oleh Solopos.com, Kaesang dan Erina menaiki kereta emas yang ditarik enam ekor kuda dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran Solo saat kirab berlangsung. Selain Kaesang dan Erina, hadir pula Presiden Jokowi beserta keluarga, serta perwakilan keluarga inti Erina Gudono.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button