Wah, ada puluhan gaya pakaian adat di Pura Mangkunegaran

SOLO, Suaramerdeka-solo.com – Pengelola Candi Mangkunegaran bekerjasama dengan Kelompok Peneliti Sejarah Kebudayaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk menginventarisasi berbagai model pakaian adat yang digunakan di keraton dari waktu ke waktu.

Selain itu, berbagai garmen sedang dikembangkan sebagai salah satu potensi wisata di Mangkunegaran.

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro X, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo mengatakan, dalam sistem pemerintahan di masa lalu, Pura Mangkunegaran menggunakan model busana yang berbeda sesuai dengan gelar kepangkatan bagi para birokrat yang menjalankan tugas sehari-hari.

Baca Juga: Wabah PMK Menyebar, Ini Ajakan Panitia Korban

Ketua Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Dr. Susanto mengatakan berdasarkan penelitian kelompok, pakaian di lingkungan keraton dari zaman Keraton Mataram hingga Perjanjian Giyanti yang membagi keraton menjadi dua bagian, yaitu Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta. , model berubah beberapa kali.

Saat Keraton Mataram terbagi menjadi dua bagian, model pakaian Surjan dan Pranakan yang merupakan tradisi Mataram dikenakan di Keraton Yogyakarta.

Baca Juga: Hanya Tiga Polda Terapkan Ponsel Kamera Mobil Penegakan ETLE

Keraton Kasunanan Surakarta membuat model busana sendiri berupa beskap dan pranakan. Candi Mangkunegaran yang terletak di kawasan Keraton Surakarta juga menciptakan dan mengembangkan model busana untuk pejabat birokrasi.

“Kostum Mangkunegaran tidak hanya berfungsi sebagai penutup tubuh, tetapi juga mengekspresikan karakter sosial, politik, dan budaya,” jelasnya dalam FGD Riset Busana Birokrasi Mangkunegaran Abad 20 yang diadakan di Reksa Pustaka Mangkunegaran.

Baca juga: Jokowi Tawarkan Presiden Ukraina Sampaikan Pesan untuk Putin

Source: solo.suaramerdeka.com