Waduk Tanjungan di Mojokerto memiliki 4 fasilitas pendidikan energi - WisataHits
Jawa Timur

Waduk Tanjungan di Mojokerto memiliki 4 fasilitas pendidikan energi

Waduk Tanjungan di Mojokerto memiliki 4 fasilitas pendidikan energi

Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati membuka wisata edukasi energi terbarukan di Kawasan Wisata Bendungan Tanjungan di Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi. Wisata edukasi energi terbarukan ini merupakan hasil program Matching Fund antara Universitas Surabaya (Ubaya) dengan Desa Tanjungan.

Dana Pendamping merupakan bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia untuk menciptakan kerja sama strategis dan sinergi antara tenaga pendidikan tinggi (lembaga perguruan tinggi) dan mitra. Dalam Program Dana Pendamping di Desa Tanjungan, Ubaya mengirimkan delapan dosen dan 14 mahasiswa.

Ada empat wahana edukasi energi terbarukan yang dipersembahkan oleh bupati pertama di Kabupaten Mojokerto. Yakni, wahana energi biomassa dengan sumber energi terbarukan berbasis siklus karbon, Energi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Energi Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB).

Juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto Yudha Akbar Prabowo, Rektor Ubaya Benny Lianto, Ketua Tim Dana Pendamping Ubaya Elieser Tarigan, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Ubaya Suyanto, Forkopimca Kemlagi, Kades Tanjungan Suparlik, Kepala BUMDes Tanjung Asri dan seluruh Kepala Desa di Kecamatan Kemlagi.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengungkapkan, energi terbarukan kini menjadi perbincangan hangat dan juga sempat dibahas dalam pertemuan G20 di Bali November lalu. Energi terbarukan juga menjadi perhatian khusus pemerintah pusat dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.


“Tapi ke depan kita tidak akan pernah bisa lepas, kita sangat membutuhkan energi. Suatu hal yang sangat luar biasa Tanjungan mendapat kesempatan dan kemudian berkembang lagi. Karena itu, Pemda tentunya harus mendukung Tanjungan,” ujarnya, Selasa (20/12/2022).

Bupati meminta kepada DPMD Kabupaten Mojokerto untuk menindaklanjuti data terkait pariwisata di Waduk Tanjungan dan mencari peluang apa saja yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) Tanjungan. Karena Kementerian Desa juga bekerja di beberapa desa agar dapat saling mendukung dalam mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut.

“Pusat tempat wisatanya Tanjungan, jadi dukungan bisa datang dari desa Mojokumpul. Desa Kemlagi punya madu, lalu Desa Mojorejo pisangnya enak, Desa Pandan Hepitos keren. Sehingga dukungan dari desa lain nantinya bisa menjadi pasar di Tanjungan atau di Mojokumpul,” jelasnya.

Orang nomor satu di wilayah Pemkab Mojokerto ini juga bersyukur Ubaya telah menjalin kerjasama dengan Desa Tanjungan dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Mojokerto. Bupati berharap semua pihak yang terlibat tetap semangat dan bersinergi untuk mengembangkan wisata edukasi energi terbarukan di Waduk Tanjungan.

“Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari upaya kita untuk maju dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat kita,” harapnya.

Sementara itu, Benny Lianto, Rektor Ubaya, menyatakan akan berupaya semaksimal mungkin agar program Dana Pendamping 2023 Desa Tanjungan dapat berlanjut, dalam skala yang lebih besar, menyentuh aspek konservasi, pengairan dan pariwisata. “Saya mengajak seluruh masyarakat Desa Tanjungan dan masyarakat sekitar untuk mewujudkan hal ini bersama-sama agar program Dana Pendamping ini bisa sukses di tahun 2023. Tidak hanya desa Tanjungan, tapi juga desa lainnya,” pungkasnya. [tin/but]

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button