Waduk Pidekso Dioptimalkan Jadi Destinasi Wisata – DPRD JAWA TENGAH
MINUMAN JAMU: Ketua Panitia B Sumanto minum jamu di Desa Pidekso, Giriwoyo (Foto: mentaripagi)
WONOGIRI – Waduk Pidekso di Kecamatan Giriwoyo berkembang pesat. Kini, waduk yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 28 Desember 2021 itu juga menjadi salah satu tempat wisata di Wonogiri.
Abdul Mahmud selaku pengelola Waduk Pidekso mengatakan kepada Komisi B DPRD Jateng bahwa pembangunan Waduk saat ini memiliki banyak objek yang menarik. Selain itu, stok Bukit Telaga Liring yang juga merupakan kawasan waduk akan dioptimalkan ke depannya. Melalui penggunaan properti 36 ha, tur kemudian dilakukan, mis. Kawasan B. Gunungkidul (DIY) menjual spot foto dari atas bukit dengan background waduk, wisata paralayang, dll.
Mahmud meyakini waduk tersebut kini sangat bermanfaat bagi warga sekitar, antara lain irigasi, suplai air, budidaya ikan air tawar dan pariwisata, dll.
“Semoga wisata Waduk Pidekso dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sini,” ujarnya, Senin (4/7/2022).
Ketua Komite B Sumanto mengapresiasi pasar tradisional di desa Pidekso dan penjualan produk desa berkualitas yang dikembangkan oleh UMKM. Dorongan pemerintah untuk ekspor berbagai produk pertanian adalah untuk mendukung kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan dan UMKM kota untuk meningkatkan tingkat ekonomi.
“Kita harus mendukung pengelolaan dan pemasaran ekspor produk pertanian, peternakan, perikanan dan UMKM di Desa Pidekso, karena destinasi wisata Waduk Pidekso sangat menjanjikan bagi warga sekitar. Produk UMKM dapat meningkatkan penjaminan mutu, efisiensi produksi dan daya saing nasional,” ujarnya.
Adapun standarisasi produk UMKM bertujuan untuk meningkatkan perlindungan bagi konsumen, pelaku ekonomi, pekerja, masyarakat, dan negara. Jika Waduk Pidekso telah dioperasikan dengan dorongan dari pemerintah pusat di daerah, terbukti dapat mempromosikan keunggulan destinasi wisata dengan potensinya masing-masing. Mendorong masyarakat sekitar juga antusias menyambut wisatawan, hingga UMKM hingga persewaan kapal, persewaan jet sky, dll.
Sementara itu, Wahyu Widayati, selaku Kepala Dinas PUPR Wonogiri, masih belum jelas mengenai perda tata kelola dan pemasaran ekspor produk pertanian, peternakan, perikanan, dan UMKM. Karena masih ada poin-poin yang absurd, salah satunya isi perda yang tidak mengatur sanksi pidana/administrasi, maka tidak ada penjelasan teknis soal perda tersebut.
Dalam menyusun peraturan daerah, ia harus memperhatikan cakupannya yang luas. Kita sebagai pemerintah juga masih heran, isi RUU tersebut masih hilang meski diprotes masyarakat terkait hasil pertanian, peternakan, dan perikanan yang sering mengalami penurunan.(matahari/priyanto)
Source: dprd.jatengprov.go.id
