Varian Baru BA.5 Dominasi Covid-19 di DIY, Itu Yang Dilakukan Pemda DIY - WisataHits
Yogyakarta

Varian Baru BA.5 Dominasi Covid-19 di DIY, Itu Yang Dilakukan Pemda DIY

Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah do-it-yourself akan melakukan segala upaya untuk meninjau survei lab WGS sejalan dengan temuan varian baru BA.5 yang dominan do-it-yourself.

Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan jika melihat angka konfirmasi positif Covid-19 di DIY terjadi peningkatan yang cukup tinggi. Sehingga seluruh masyarakat harus berhati-hati.

Untuk varian BA.5 yang dominan di DIY, pihaknya akan meminta Dinas Kesehatan untuk memaksimalkan survei guna mengidentifikasi varian baru.

“Kami meminta Dinas Kesehatan DIY melakukan survei untuk memastikan varian mana yang masuk di Jogja. Untuk berkoordinasi dengan lab yang ada,” ujarnya, Senin.

BACA JUGA: Proyek pejalan kaki di Jalan Senopati Jogja diharapkan selesai tahun ini

Ia menambahkan, dengan mengetahui varian baru yang berbeda, ia berharap dapat menentukan langkah penanganan lebih lanjut. Termasuk peringatan kepada mereka yang sudah terkonfirmasi positif agar bisa menjalani terapi penyembuhan.

“Karena varian yang berbeda, tentu saja kemungkinan penanganannya berbeda. Termasuk peringatan kami kepada yang sudah positif terkonfirmasi, seperti apa seharusnya Omicron, seperti apa seharusnya varian ini. Dia perlu disosialisasikan ke publik,” katanya.

Lonjakan tersebut diyakini karena berbagai kegemaran, baik dari sisi politik maupun kelesuan masyarakat dalam mengimplementasikan Prokes. Misalnya, mengeluarkan toleransi terhadap destinasi wisata.

Oleh karena itu pemerintah kini telah memutuskan bahwa masker juga harus digunakan kembali di luar ruangan, sehingga semua pihak harus mematuhinya. Selain itu, tempat-tempat umum seperti destinasi wisata dan pusat perbelanjaan perlu lebih memperketat protokol kesehatan. Yang terpenting, siapkan fasilitas cuci tangan, kencangkan persyaratan masker, dll melindungi perawatan.

“Bisa jadi peningkatan kasus karena pelonggaran saat kita melambat. Pandai berpolitik [mulai mengendurkan] atau sesuatu yang kemudian diabaikan oleh masyarakat. Kalau nanti ternyata kasusnya bisa bertambah, maka kita harus menganalisa lagi kebijakannya, apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Adapun penambahan kasus Covid-19 pada Senin (25/7/2022), sebanyak 44 kasus, antara lain di Sleman 25 kasus, Kota Jogja 11 kasus, Bantul 7 kasus, dan Kulonprogo 1 kasus. Dari jumlah tersebut, 29 kasus berasal dari pemeriksaan diri, kontak dekat dengan dua kasus dan 13 kasus suspek. Kemudian untuk tingkat positif sebesar 2,27% dengan kasus aktif sebanyak 851 kasus.

BOR sebesar 9,22% untuk kritis dan 6,33% untuk tidak kritis.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button