UPGRIS menerima 119 mahasiswa mandiri dari 35 universitas - WisataHits
Jawa Tengah

UPGRIS menerima 119 mahasiswa mandiri dari 35 universitas

UPGRIS menerima 119 mahasiswa mandiri dari 35 universitas

Kegiatan dilakukan secara offline.

Selasa, 06.09.22 | 11:32 WIB – Didaktik
Penulis: Suci. Penerbit: Wis

POWERCATACOM, semarang – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menerima 119 mahasiswa dari 35 universitas di luar Jawa sebagai bagian dari program Pertukaran Mahasiswa Mandiri (PMM) 2022.

Rektor UPGRIS Dr. Sri Suciati memperkirakan mahasiswa PMM akan mengikuti berbagai kegiatan dalam modul Nusantara.

BERITA TERKAIT:
UPGRIS menerima 119 mahasiswa mandiri dari 35 universitas
UPGRIS menggalakkan sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual bagi staf dan mahasiswa
Cendekiawan UPGRIS FPMIPATI melatih guru SD di Demak menulis artikel ilmiah
Ema, Mahasiswa PBSI UPGRIS Raih Juara 2 Karya Tulis Puisi Peximida 2022
Prof. Harjito dikukuhkan sebagai Guru Besar Sastra dan Bahasa Indonesia di UPGRIS

Modul Nusantara juga menjadi wadah untuk mengenalkan siswa pada keragaman budaya Indonesia. Khususnya seni budaya yang berasal dari tempat atau daerah dimana perguruan tinggi tersebut berada.

“Kegiatan dalam modul Nusantara ini yang paling ditunggu-tunggu,” kata Suci saat menyambut secara simbolis mahasiswa peserta PMM 2022 di kampusnya, Senin, 5 September 2022.

Dikatakannya, mahasiswa sangat antusias mengikuti program ini karena tidak hanya mengenal budaya dan seni tetapi juga mengenal destinasi wisata.


Dijelaskannya, modul Nusantara mencakup berbagai kegiatan seperti keragaman, inspirasi, refleksi dan kontribusi sosial. Dalam kegiatan inspirasi, siswa yang berpartisipasi terlibat dalam diskusi dengan tokoh-tokoh inspirasi lokal.

Mereka bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh terkemuka, pejabat pemerintah, tokoh agama, atlet, seniman atau budayawan hingga pengusaha sukses.

“Untuk destinasi wisata, kami akan mengajak peserta untuk mengunjungi tempat-tempat wisata seperti Lawang Sewu, Klenteng Sam Poo Kong, Gedung Songo, Candi Borobudur dan tempat lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, pelaksanaan PMM harus sekaligus meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas dan solidaritas bagi mahasiswa peserta.

“Yang membedakan dibanding tahun lalu, tahun ini peserta akan mengikuti sepenuhnya secara offline, yakni hadir di kampus. Sedangkan tahun lalu beberapa peserta mengikuti secara online,” jelasnya.

Program Kemendikbud ini juga bertujuan untuk menjadi wadah silaturahmi nasional antar pelajar di seluruh Indonesia.

“Yang terpenting adalah mengembangkan kepemimpinan adaptif dan soft skill sehingga dapat memperkuat semangat nasionalisme di kalangan mahasiswa,” imbuhnya.

Source: kuasakata.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button