Untuk mencegah masyarakat sakit, Walikota Sutiaji mengandalkan 1.000 dokter umum di Kota Malang - WisataHits
Jawa Timur

Untuk mencegah masyarakat sakit, Walikota Sutiaji mengandalkan 1.000 dokter umum di Kota Malang

WAKTU JATIM – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus memberikan informasi kesehatan untuk membantu masyarakat terhindar dari penyakit, termasuk melalui kehadiran 1.000 dokter keluarga di Kota Malang.

Hal itu disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji. Sutiaji mengatakan, progres program dokter keluarga yang sedang berjalan dalam menangani pasien yang mengeluh sakit akan terus dipantau.

Baca Juga: Ajang Promosi Pariwisata, Ngalam Heritage Run 10K diikuti 850 peserta dari 80 komunitas

“Menurut saya dokter keluarga ini menawarkan pembelajaran kepada keluarga agar bisa meringankan penyakit. Jumlah dokter sekitar 1.000,” kata Sutiaji kepada JatimTIMES.com.

Dijelaskannya, salah satu upaya yang akan terus digalakkan bagi anggota GP ini adalah memasyarakatkan literasi kesehatan. Dengan harapan yang begitu besar, masyarakat lebih memahami bagaimana cara menjaga kesehatannya.

“Program dokter keluarga sudah berjalan. Ada satu dokter yang merawat beberapa orang. Jadi dia harus menjenguknya, menyampaikan informasi dan edukasi dari dunia kesehatan,” kata Sutiaji.

Tokoh terkait Pemkot Malang (Pemkot) itu mengatakan, masyarakat yang nantinya mengalami gejala penyakit tersebut akan mengetahui penanganan sementara setelah mendapat pelatihan literasi kesehatan secara masif nanti melalui dokter keluarga.

“Jadi orang yang mungkin terkena flu mengetahui gejalanya, apakah mereka benar-benar kurang istirahat atau apa yang mereka makan. Jadi literasi ini penting,” kata Sutiaji.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Dr. Husnul Muarif menambahkan, program dokter keluarga ini akan dijalankan bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan nama dokter praktik mandiri.

“Mitra BPJS juga ada bounty, jadi berapa dokter yang harus dilayani. Itu sesuai izin BPJS,” kata Husnul.

Baca Juga: Aremania Penuhi Jalan Soekarno-Hatta Tuntut Tragedi Kanjuruhan Diusut Penuh

Anggota GP ini juga dinilai oleh BPJS Kesehatan. Mulai dari merawat pasien hingga merujuk pasien ke dokter keluarga.

“Jadi anggota inilah yang dievaluasi oleh BPJS. Seberapa tinggi tingkat rekomendasi. Jika rekomendasinya lebih dari lima persen, itu akan dinilai. Kenapa di atas lima persen,” jelas Husnul.

Dengan dilakukannya penilaian oleh BPJS Kesehatan terhadap pelayanan yang diberikan dokter kepada pasien, maka akan terdata bagaimana pasien pergi ke klinik atau fasilitas kesehatan, bukan untuk berobat.

“Jadi dengan penilaian seperti itu, semua dokter akan berusaha memastikan bahwa mereka yang datang ke klinik atau fasilitas kesehatannya datang untuk konsultasi kesehatan, bukan untuk berobat ke sana,” pungkas Husnul.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button