Unisma menerima hibah dari Kemendikbud dan melaksanakan dukungan integratif yang berkesinambungan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa Kedungkandang | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media - WisataHits
Jawa Timur

Unisma menerima hibah dari Kemendikbud dan melaksanakan dukungan integratif yang berkesinambungan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa Kedungkandang | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media

Malang Posco Media – Universitas Islam Malang (Unisma) berhasil mendapatkan Program Insentif Pengabdian Kepada Masyarakat yang terintegrasi dengan MBKM IKU PTS berbasis kinerja 2022 oleh Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud pada akhirnya Tahun 2022, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Memperkenalkan model dukungan inklusif berkelanjutan bagi pelaku industri kreatif dan wisata hijau untuk meningkatkan kemandirian masyarakat. Kegiatan ini merupakan wujud Program Kemandirian Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk memberdayakan mitra dari kelompok masyarakat umum, kelompok masyarakat yang bergerak di bidang usaha, dan kelompok masyarakat yang belajar kewirausahaan.

Unisma menerima hibah dari Kemendikbud dan melaksanakan dukungan integratif yang berkesinambungan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa Kedungkandang |  Berita Malang hari ini |  Berita Malang Raya, Aremania, Aremanita |  Gambar WhatsApp 2022 12 10 pada 11.00.10Panen madu Apis Cerana di Mitra Dee Jus bersama tim PKM Unisma (3 Desember 2022)

Tim pelaksana dukungan integratif berkelanjutan para pelaku industri kreatif dan wisata hijau dalam meningkatkan kemandirian adalah dosen Fakultas Ekonomi dan Pascasarjana MM Unisma diketuai oleh Dr. Jeni Susyanti, SE, MM, BKP, dan Siti Aminah Anwar, SE, MM, dan Eris Dianawati S.Pd, MM bertindak sebagai anggota.
Ketua tim pelaksana yang juga Ketua Pusat Pengembangan Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis (P2KIB) Unisma, Dr. Jeni Susyanti, SE, MM, BKP menjelaskan bahwa tujuan yang lebih spesifik dari kegiatan ini adalah untuk membentuk atau mengembangkan kelompok masyarakat, yaitu pelaku ekonomi kreatif dan wisata hijau, yang mandiri secara ekonomi dan sosial serta berkontribusi untuk menciptakan kedamaian dan Kenyamanan dalam kehidupan sosial masyarakat khususnya di desa Kedungkandang, serta meningkatkan soft skill dan hard skill khususnya di bidang pemasaran, produk, keuangan dan pajak.
Dalam melaksanakan dukungan integratif berkelanjutan bagi pelaku ekonomi kreatif dan wisata hijau dalam meningkatkan kemandirian tersebut, bekerjasama dengan tiga mitra pelaku ekonomi kreatif dan wisata hijau. Sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pemasaran, sosialisasi legalitas produk, sosialisasi, pelatihan dan pendampingan literasi keuangan dan perpajakan diberikan sebagai bentuk pelibatan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat.
Sementara itu, narasumber bagi para ahli ilmu keuangan dan perpajakan, Dr. Ahmad Dahlan, SH, MSA Ak, CA, BKP, KKP AD Praktisi Penasehat Pajak dan Dosen di Universitas Gajayana Malang. sedangkan untuk materi pemasaran digital diisi oleh staf narasumber profesional, Dr. Rini Agustina, S.Kom., M.Pd., Dosen Universitas Kanyuruhan Malang dan IWAPI Kabupaten Malang.
Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa sarjana dan pascasarjana, yaitu Razzan Zaki Muhammad – mahasiswa jurusan Manajemen, Ledys Juncia Prinanta – mahasiswa jurusan Akuntansi, Khoirul Anam, SE – mahasiswa Magister Manajemen, dan Rosa Yuliatul, SAk – mahasiswa Magister Manajemen, yang nantinya akan mendapatkan pengalaman dalam pengabdian masyarakat dan mendapatkan pengakuan SKS.
Mitra wisata hijau tersebut adalah Dee Juss Herbal. Perusahaan mandiri yang didirikan oleh Dyah dari tahun 2012 yang berawal dari pengalaman dalam memenuhi keinginan pembeli berupa bumbu masak. Pengalaman ini menjadi pijakan awal dalam perkembangannya mewujudkan pemberian bumbu basah, bumbu kering dan madu. Permintaan konsumen yang baik mendorong Dyah dan Ahmad mengembangkan budidaya madu, antara lain madu Apis Cerana dan pengembangan wisata hijau, mengingat lebah madu Apis Cerana merupakan lebah langka yang hanya tumbuh subur di udara bersih dapat menetap dan dikelilingi pepohonan hijau. .

Pada dasarnya pembatasan mitra bukan hanya masalah modal. Kesulitan mencari mitra kerja yang handal dan loyal, akses pasar, legalitas, serta literasi keuangan dan perpajakan juga menjadi kendala tersendiri. Oleh karena itu, diperlukan dukungan berkelanjutan di berbagai bidang seperti pemasaran, manajemen keuangan, pengetahuan perpajakan, dan strategi pemasaran yang tepat. Sebagai rangkaian implementasi pendampingan integratif berkelanjutan bagi pelaku industri kreatif dan wisata hijau untuk meningkatkan kemandirian.
Kedepannya, hal ini akan membawa harapan terwujudnya kemandirian ekonomi dan sosial bagi para pelaku ekonomi kreatif dan wisata hijau, serta turut menghadirkan ketentraman dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya di Desa Kedungkandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang (*/ira/nda )

Ikuti juga berita dan info Malang hari ini seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok kami

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button