UMKM di Subang Runtuh Akibat Pandemi, Dosen IPB University Tawarkan Solusi Buat Tepung Nangka Pisang - WisataHits
Jawa Barat

UMKM di Subang Runtuh Akibat Pandemi, Dosen IPB University Tawarkan Solusi Buat Tepung Nangka Pisang

TRIBUNNEWSBOGOR.COM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bermitra dengan Sekolah Vokasi IPB University melakukan monitoring dan evaluasi salah satu program Kampung Rumah Dosen 2022 di Subang, Jawa Barat.

Program yang dimaksud adalah Program Inovasi Produk Tepung Pisang Penguatan Kelembagaan Unit Usaha Koperasi Mekar Sari.

Unit Usaha Kecil Menengah (UKM) ini merupakan mitra kerjasama nirlaba yang berbasis di Desa Tangkil, Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Tim yang dipantau dan dievaluasi adalah tim yang dipimpin oleh Dr. Dwi Yuni Hastati, STP, DEA yang terdiri dari Ani Nuraeni, SPd, MPd dan Faranita Ratih L, SH, MH, dengan tim reviewer yaitu Dr. Andi Erly Febrinda, MSi dan Dr. Iman Firmansyah, MSi.

“Program ini berawal dari permasalahan yang disampaikan oleh Ketua Koperasi Mekar Sari yaitu sejak adanya pandemi permintaan tepung nangka pisang terhenti sehingga tidak ada tambahan pendapatan bagi masyarakat,” kata Dr . Dwi.

Menurutnya, kondisi ini menjadi pertimbangan untuk menawarkan solusi kepada masyarakat Desa Cinta Mekar sebagai bagian dari Program Dosen Mudik.

Artinya, mereka ingin memanfaatkan bungkil nangka-pisang dalam makanan olahan dengan nilai eceran agar produksi bungkil nangka-pisang dapat dilanjutkan.

Ani Nuraeni selaku anggota tim Dosen Mudik menyampaikan bahwa tahap pertama yang dilakukan dalam program ini adalah assessment.

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan workshop pertama yang meliputi proses pembuatan produk olahan tepung pisang, pengemasan dan analisa biaya.

“Salah satu olahan tepung pisang yang ditawarkan adalah snack bar yang tinggi serat dan memiliki umur simpan yang lama. Selain snack bar, banana flo cookies juga sedang dikembangkan sebagai produk alternatif tepung pisang,” ujarnya.

Ia menambahkan, kedua olahan tepung pisang tersebut saat ini masih dalam tahap peluncuran produk dan pengemasan.

“Pelaksanaan workshop kedua ini terkait dengan analisis kandungan gizi dan legalitas kedua produk tersebut,” imbuhnya.

Saat ini tim juga berencana mengembangkan produk olahan dalam bentuk lain, serta membuat buku saku untuk bahan workshop dan buku resep olahan tepung pisang.

Buku resep ini bertujuan untuk mengajak masyarakat membeli tepung pisang yang dapat digunakan dalam berbagai masakan.

“Rencana ke depan yang ingin kami buat adalah legalkan pemasaran. Harapannya pemasaran dapat dilakukan dengan baik mengingat desa Cinta Mekar dekat dengan tempat wisata. Selain direct marketing, diharapkan juga bisa melalui digital marketing,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button