Tren teknologi Internet of Things (IoT) yang perlu dioptimalkan - WisataHits
Jawa Tengah

Tren teknologi Internet of Things (IoT) yang perlu dioptimalkan

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima memastikan Komisi VI DPR RI akan mendorong dan mendukung pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Badan Pengusahaan Pelabuhan Bebas (BPKS) Sabang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dimana rencana atau inisiasi pengembangan wilayah BPKS dilakukan oleh Pj Gubernur Aceh dan seluruh perangkat daerah Aceh.

“Pembangunan daerah pembangunan daerah untuk Aceh yang ternyata merupakan inisiatif pembangunan yang sudah direncanakan oleh gubernur, kemudian DPR Aceh, tokoh masyarakat Pak Mualem (Muzakir Manaf, ketua DPA partai Aceh) dan walikota Aceh. Aceh,” kata Aria Bima usai rapat. Komisi VI DPR RI rehat tim kunjungan kerja bersama Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan DPRD Sabang, Bupati Aceh Besar, Walikota Sabang, Kepala BPKS dan Staf, di Aula Gubernur Aceh, Senin (8/8/2022).

“Bagaimana ke depan dan itu membutuhkan keputusan politik baik di tingkat Aceh maupun di tingkat pusat. Dan akan kami fasilitasi rapat, yang nantinya akan kami kirimkan surat ke Komisi VI, dan akan kami undang orang yang tertarik berencana. Antara Menteri Penanaman Modal, Menteri BUMN, lalu mungkin Dirjen PUPR dan juga Kementerian Koperasi dan Kementerian Pariwisata jelas apa yang menyangkut pembangunan Aceh, khususnya untuk wilayah Sabang dan pemerintahannya. jelas Aria Bima.

Dalam kesempatan tersebut, Komisi VI DPR RI berpendapat bahwa pengembangan kawasan BPKS itu penting, terutama pembangunan di sektor perikanan, pertanian, perkebunan, sumber daya alam hingga pariwisata dan pengembangan sumber daya manusia di dalamnya, serta seperti infrastruktur lainnya. Mengingat potensi geografis Sabang sangat luar biasa, langkah ini akan ditindaklanjuti oleh Komisi VI DPR RI.

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan hal-hal yang perlu didukung, antara lain kelengkapan kebutuhan pokok dan infrastruktur dasar. Dimana infrastruktur dasar ini menjadi aset yang tidak produktif sumber daya produktif. Terutama di setiap sektor, yaitu di sektor perikanan, pariwisata, pertanian, perkebunan dan sumber daya alam.

“Seperti pertemuan tadi siang juga tentang infrastruktur termasuk listrik, telekomunikasi kemudian ada jalan pelabuhan yang diperbaiki lagi dan bukan hanya anggaran (sampai Rp 66 miliar dicairkan). Inilah semangat pemerintah daerah dan struktur tokoh masyarakat di Aceh. Kami akan menyambut baik pertemuan yang tentunya berbobot politik untuk mengambil keputusan,” kata Aria Bima.

Saat ditanya apakah Kementerian BUMN bersedia dan berkomitmen membangun BPKS, Aria Bima optimis BUMN nantinya koheren dan berkomitmen membangun BPKS, mengingat jika BUMN sekaligus menempati kawasan Kuta-Mandalika bisa membangun, mengapa Hal ini tidak mungkin terjadi di Sabang, yang berarti potensi daerah tersebut sangat tinggi.

“Bagaimana tidak optimis, dikatakan (potensi) lebih luar biasa dari Mandalika di sini, lebih luas dari NTT atau Labuan Bajo di sini, baik secara fisik maupun mental. sumber daya dijelaskan dan dilihat sebelumnya dengan keadaan geopolitik ekonomi. Saya kira Sabang, episentrum ekonomi baru, bisa berkembang dari sektor yang berbeda ke posisi yang dekat dengan kawasan Singapura dan sebagainya,” kata anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah V itu.

Terakhir, Aria Bima menyatakan, jika pembangunan sektor infrastruktur di BPKS bukan merupakan program prioritas pemerintah, pembangunan tidak bisa dengan mudah terjadi. Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, mengucapkan terima kasih kepada Komisi VI DPR RI atas pembangunan wilayah BPKS. Ia berharap pembangunan ini dapat segera dilaksanakan dan menjadi satu warisan semua orang yang hadir dalam acara tersebut.

Source: fakta.news

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button