Tour operator Pantai Congot Sambat terkait kerusakan jalan dan fasilitas - WisataHits
Yogyakarta

Tour operator Pantai Congot Sambat terkait kerusakan jalan dan fasilitas

Tour operator Pantai Congot Sambat terkait kerusakan jalan dan fasilitas

Kulonprogo

Stakeholder pariwisata di Pantai Congot, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluhkan minimnya peran pemerintah dalam upaya pengembangan destinasi wisata ini. Padahal, Congot merupakan salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di sektor pariwisata di Kulon Progo.

Pantai Congot terletak di Desa Jangkaran, Kapanewon Temon, Kulon Progo, berbatasan dengan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Dari pusat Kota Jogja, jarak tempuh disini sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan bermotor.

Pantai Congot juga dikenal sebagai sepupu dekat Pantai Glagah karena letaknya yang bersebelahan. Meski demikian, nasib pantai ini tidak seberuntung tetangganya.

Pasalnya, jalan utama menuju Pantai Congot dalam kondisi rusak akibat proyek pembangunan Jeti atau penahan banjir di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Bahkan, fasilitas dasar seperti toilet dan tempat ibadah pun sulit ditemukan di pantai ini.

“Kami berharap pemerintah peduli untuk menyediakan fasilitas yang memadai, seperti B. akses jalan yang baik, parkir, toilet dan mushola. Omong-omong, di sini tidak ada mushola, bahkan toilet pun masih milik pribadi,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) itu. ) Anchor, Gunadis, dalam pertemuan dengan wartawan di Pantai Congot, Rabu (01/04/2023).

Gunadi mengatakan kerusakan jalan dan minimnya fasilitas wisata di Pantai Congot sudah berlangsung lama. Para pelaku pariwisata lokal juga telah berusaha mengembangkan pariwisata secara mandiri, namun tidak berhasil. Besarnya dana menjadi penyebabnya.

“Karena kita juga sudah menyusun rencana penataan ulang Pantai Congot, yang nantinya stand-stand tersebut akan dipindahkan, ke lokasi lain yang agak jauh dari bibir pantai. Sehingga nantinya pengunjung yang datang bisa langsung melihat pemandangan laut lepas tanpa terhalang oleh warung-warung,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Gunadi, diperlukan peran pemerintah dalam upaya pengembangan pantai ini. Menurutnya, pemerintah tidak bisa lepas tangan karena Pantai Congot merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar bagi sektor pariwisata Kulon Progo.

“Kami minta karena di pantai ini ada TPR (Tempat Pengumpulan Retribusi) yang tentunya mendatangkan pemasukan bagi pemerintah setiap bulannya. Kami berharap dana tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan Pantai Congot,” ujarnya.

Berdasarkan data penghasilan kena pajak objek wisata di Kabupaten Kulon Progo, terlihat detikJateng Situs resmi pemerintah Kabupaten Kulon Progo yaitu satidata.kulonprogokab.go.id menjelaskan bahwa rata-rata PAD Kulon Progo sekitar Rp 3,5 miliar per tahun.

Dari jumlah tersebut, Pantai Congot telah menyumbang setidaknya Rp 1,06 miliar dalam 3 tahun terakhir. Rinciannya Rp 417,7 juta pada 2019; Rp359 juta pada tahun 2020; dan Rp 292,6 juta pada tahun 2021.

Pantai Congot masuk Kulon Progo dalam 5 besar PAD dengan kontribusi tertinggi pada sektor pariwisata. Kontributor terbesar adalah Pantai Glagah yang menelan biaya sekitar Rp 2 miliar per tahun.

Selengkapnya di halaman berikutnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button