“Tour de Prambanan” dukung pariwisata DIY dan pemulihan ekonomi – ANTARA News Yogyakarta
Sleman (ANTARA) – Ajang balap sepeda “Tour de Prambanan 128KM, 2022” yang diselenggarakan oleh Badan Promosi Pariwisata (BPPS) Sleman pada 30 Juli 2022 merupakan upaya untuk meningkatkan sektor pariwisata dan bisnis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pasca Pandemi covid19.
“Acara ‘Tour de Prambanan 128KM, 2022’ (TdP) ini merupakan agenda untuk menjaring kegairahan para pecinta sepeda khususnya roadbike, untuk mendukung upaya pemerintah memulihkan pariwisata dan perekonomian DIY pascapandemi,” ujar Koordinator Humas Bidang Pariwisata dan Perekonomian DIY. Tour de Prambanan 128 km, 2022″ Kus Endarto di Sleman, Kamis.
Menurutnya, TdP merupakan program kegiatan tahunan yang akhirnya dapat dilanjutkan kembali pada Sabtu 30 Juli 2022 setelah dua tahun vakum akibat pandemi COVID-19.
“TdP 2022 merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Badan Promosi Pariwisata (BPPS) Sleman, Ganefo Olympic Center (GOC) dan Manajemen Daerah ISSI DIY,” ujarnya.
Baca Juga: Pulihkan Perekonomian, DPRD Minta Kulon Progo Siapkan Detil Rencana Infrastruktur Pariwisata
Katanya TdP 2022 akan bertema “Jogja Bisa!” Ini merupakan rangkaian acara Road to PORDA XVI dan PEPARDA III DIY yang berlangsung dari tanggal 1 sd 9 September 2022 dan diselenggarakan oleh Kabupaten Sleman.
“Untuk keempat kalinya event TdP mengubah jarak tempuh menjadi 128 kilometer (km) setelah event pertama dan kedua menempuh jarak 100km dan event ketiga 115km,” katanya.
Kus Endarto mengatakan hal yang menarik dari acara tahunan ini adalah TdP tidak diadakan pada hari Minggu sebagai hari pemilihan seperti dulu.
“Kali ini TdP akan dilaksanakan pada hari Sabtu, dengan harapan dapat mempromosikan lama tinggal (stay) kunjungan wisatawan, mengingat animo peserta TdP sebagian besar dari luar kota,” ujarnya.
Selain Hari Pilkada, TdP 2022 kali ini tidak hanya akan mengeksplor keindahan Kabupaten Sleman saja, namun peserta juga akan diajak berwisata dari Kabupaten Bantul hingga Kabupaten Kulon Progo agar pemandangan di ketiga Kabupaten tersebut dapat dinikmati di DIY oleh peserta TdP tahun ini.
“Jumlah peserta TdP 2022 hingga akhir masa pendaftaran sebanyak 1.270 peserta dengan total waiting list lebih dari seribu orang,” ujarnya.
Dikatakannya, selain mendapatkan fasilitas race pack/starter kit seperti jersey, nomor sepeda dan mekanik lainnya, peserta TdP 2022 juga akan mendapatkan medali finisher, pemeriksaan kesehatan gratis di venue Candi Prambanan, security, marshal, terapis dan lainnya. mekanik.
“Selanjutnya minuman berupa air mineral, buah-buahan, air isotonik, jajanan sehat dan makan siang khas Yogyakarta disediakan di titik tujuan,” ujarnya.
Selain itu, TdP 2022 dibagi menjadi dua kategori yaitu race dan non race.
“Kelas Balap bersaing dalam kejuaraan Raja dan Ratu Gunung khusus di mana para pesaing bersaing untuk mendapatkan kekuatan dan kecepatan untuk rute pendakian. Jarak untuk kelas lomba 10 km,” ujarnya.
Ia mengatakan TdP 2022 akan diikuti tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari Belanda, Jepang dan Jerman, bercampur dengan peserta dari 85 kota di Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung dan Semarang.
Lalu Balikpapan, Riau, Medan, Bali, Papua, Madiun, Madura, Surabaya, Kediri, Denpasar, Klaten, Jepara, Toli-toli, Pangkalpinang, Cilacap, Rembang, Kebumen, Purwokerto, Bekasi, Kendari, Palembang, Tegal, Banten, Ngawi , Samarinda, Solo, Boyolali dan lain-lain.
“TdP 2022 tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Yogyakarta sebagai tujuan wisata olahraga kelas dunia, menyelenggarakan wisata bersepeda jalan raya dengan rute jalan raya, tetapi juga mengemasnya sebagai upaya pemerintah daerah ISSI DIY yang didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam Untuk bisa menggali potensi pesepeda,” ujarnya.
Baca Juga: Koperasi Pekerja PT TWC Kembangkan Bisnis Makanan dan Minuman
Baca Juga: Pemda DIY Akan Menata Kembali Kawasan Wisata Pantai Depok
Berita ini disiarkan di Antaranews.com dengan judul: “Tour de Prambanan” mendukung pariwisata dan pemulihan ekonomi
Source: jogja.antaranews.com
