Jawa Tengah

Titik 0 km, ikon penanda baru pusat Kota Lamongan

JawaPos.com- Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang dipimpin oleh Bupati Yuhronur Efendi terus berbenah dan semakin terbebani. Tidak hanya untuk lebih mendorong pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia untuk merevitalisasi kekayaan budaya. Kota Soto juga menambahkan landmark atau simbol baru.

Yang terbaru, Bupati Yuhronur membuka spot baru di Alun-alun Kota Lamongan pada Minggu malam (25/12). Namanya, titik 0 (baca nol) Km. Bangunannya terlihat mencolok alias gagah. Terutama pada malam hari. Tamparan ringan terasa Instagram-layak.

“Titik 0 km itu sangat penting, menjadi simbol, sebagai tanda bahwa orang tersebut sudah sampai atau singgah di Lamongan,” kata Pak Ya, sapaan akrab Bupati Yuhronur Effendi, seperti dilansir Jawa Pos Radar Bojonegoro (27/12).

Bupati yang baru saja meraih gelar PhD dari Universitas Airlangga (Unair) ini berharap simbol titik 0km di Jalan Lamongrejo dapat membuat Lamongan lebih dikenal dengan beragam potensi dan kearifan lokalnya.

Simbol ini juga memperkuat branding Lamongan Megilan. “Saya berharap ikon ini nantinya dijadikan salah satu spot favorit Lamongan dan dari luar untuk mengabadikan momen foto,” kata mantan Sekda itu.

Publikasi Diskominfo Lamongan menyebutkan bahwa titik 0 km juga menjadi acuan penentuan jarak antar wilayah dalam wilayah Kabupaten Lamongan atau kota lain di luar Kabupaten Lamongan.

FYI point 0 Km adalah penanda pusat kota. Lebih tepatnya di Jalan Lamongrejo 20, Kauman, Sidokumpul. Timur laut Alun-alun, sebelah lapangan basket dan utara air mancur.

Bangunan unik ini diprakarsai oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Lamongan. Desain titik 0 km terinspirasi dari logo kota Lamongan Megilan yaitu Bandeng dan Lele.

Ikonnya terbuat dari beton dengan ornamen akrilik. Di depan ada taman sederhana. “Pembangunan memakan waktu 60 hari sejak 16 September lalu,” kata Sujarwo, Ketua DPUBM Kabupaten Lamongan, dalam siaran persnya.

Peresmian titik 0 KM tersebut bertepatan dengan peresmian pojok baca digital. Yakni layanan literasi masyarakat yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Lamongan di bidang perpustakaansebuah.

Pentingnya city branding Lamongan Megilan

Sebelumnya, tak lama setelah dilantik sebagai Bupati, Pak Yes langsung membuat city branding Lamongan Megilan. Logo kota yang dikutip situs resmi pemerintah Kabupaten Lamongan ini menggunakan awalan huruf besar yang melambangkan Megilan Lamongan dan disertai dengan huruf kecil yang melambangkan persaudaraan, kerendahan hati dan kesetaraan.

Gambar ikan bandeng, lele, air, bukit atau gunung non vulkanik, dan pantai atau laut, yang merupakan kekayaan alam Lamongan. Warna biru melambangkan kedalaman dan kesejahteraan. Hijau melambangkan kekayaan Lamongan.

Gambar Lele melambangkan keras kepala, kesabaran dan panjang sabar. Namun, jangan berani-berani mengganggu mereka. Pasalnya ikan lele memiliki poros sebagai senjata ampuh dan siap menyerang jika merasa terancam. Lele juga menjadi bahan utama dalam olahan kuliner Lamongan yang terkenal yaitu specel lele.

Kemudian gambar ikan bandeng melambangkan Lamongan sebagai salah satu penghasil ikan air tawar terbesar di Jawa Timur. Ikan bandeng juga melambangkan potensi besar bahan baku yang dimiliki Lamongan. Luliner berbahan dasar ikan bandeng juga sangat populer. Salah satunya adalah bandeng asem.

Lalu ada gambar yang mengarah ke atas dan melengkung ke bawah. Berupa dataran terluar dan pantai yang disertai ombak kecil, melambangkan bahwa Lamongan sangat kaya akan tempat wisata. Diantaranya Wisata Bahari Lamongan (WBL), Pantai Kutang, Goa Maharani, Waduk Gondang dan masih banyak wisata menarik lainnya.

Lantas apa arti slogan Megilan pada logo city branding? Megilan adalah kata khas dialek Lamongan. Berita telah menyebar ke pinggiran. Bahkan, masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Barat sering menggunakan idiom ini. Kata megilan dapat diartikan sebagai superlatif, paling, lebih, sangat, luar biasa, istimewa, atau mengarah pada perumpamaan tentang hal-hal yang di luar kelaziman.

Nah, Megilan menunjukkan bahwa Lamongan memang luar biasa. Baik secara budaya, sosial, agama, ekonomi, wisata dan kuliner. Megilan juga merupakan doa dan harapan bagi kebangkitan kejayaan Lamongan.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button