Tingkatkan uang pemudik, GIPI DIY sudah menyiapkan itu - WisataHits
Yogyakarta

Tingkatkan uang pemudik, GIPI DIY sudah menyiapkan itu

Tingkatkan uang pemudik, GIPI DIY sudah menyiapkan itu

Harianjogja.com, JOGJA — Berdasarkan data Bappena DIY menghabiskan uang Wisatawan tahun 2022 mulai Rp 2.128.142 per kunjungan.

Karena itu, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY mencoba mengembangkan wisata bertema untuk menambah uang saku [uang yang dibelanjakan] Turis DIY.

Presiden DPD GIPI DIY Bobby Ardyanto menyampaikan konsep wisata tematik semakin populer di kalangan wisatawan. Menurut Bobby, topik budaya, alam, dan wisata kesehatan sangat diminati.

Diharapkan topik ini akan meningkatkan pengeluaran pariwisata sehingga dapat tercipta pariwisata yang berkelanjutan [pariwisata berkelanjutan].

Tahun lalu GIPI melakukan perjalanan perkenalan (Fam-Trip) dengan konsep wellness tourism. Dalam perjalanan keluarga, wisatawan dapat menikmati yoga di Prambanan, melihat proses pembuatan jamu dan jamu di Mangunan, serta berbagai aktivitas lainnya dengan konsep wellness tourism. “Cukup untuk menambah pengalaman,” katanya.

BACA JUGA: GIPI: Pemerintah perlu memperluas akses ke destinasi wisata DIY

wisata kesehatan, Katanya bisa hadir, misalnya dengan spa sehat, meditasi dan pengenalan produk herbal. “Kesehatan tidak dibuat menjadi produk yang sama sekali berbeda. Bisa digabungkan, misalnya kita mengadakan yoga di Prambanan. Jadi itu sesuatu yang berbeda, dengan pengalaman [pengalaman] berbeda, meskipun tujuannya sama [Candi Prambanan],” dia berkata.

“Kesehatan adalah bagaimana orang sehat menjadi lebih segar [segar],” dia berkata.

Menurut Bobby, wisata bertema akan menarik wisatawan mancanegara. Menurutnya, wisata tematik memungkinkan wisatawan menikmati wisata yang lebih tersegmentasi. Dengan cara ini, pengalaman yang didapat semakin dalam.

“Dengan produk tematik, pelayanan menjadi lebih detail dan eksklusif. Dengan model produk seperti itu ekspektasinya jauh lebih tinggi, dengan ekspektasi yang lebih tinggi tentunya harga naik, itu membutuhkan pelayanan yang lebih lagi,” ungkapnya.

Menurutnya, dengan mengutamakan kualitas pariwisata, maka pariwisata akan fokus pada uang wisatawan, bukan jumlah kunjungan wisatawan.

“Kalau kualitas produknya, nilainya cukup tinggi, harganya juga bisa dinaikkan, sehingga pengeluaran yang menjadi tolak ukur naik turunnya pariwisata di do-it-yourself tourism tidak lagi dibatasi oleh jumlah turis berbohong. Jika ini bisa terjadi, pariwisata berkelanjutan dan basis lingkungan perbaikan rumah akan lebih terjaga,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button