Tingkatkan Produksi Susu, FKH UNAIR Latih Masyarakat Wisata Cowindo - WisataHits
Jawa Timur

Tingkatkan Produksi Susu, FKH UNAIR Latih Masyarakat Wisata Cowindo

Kamis, 4 Agustus 2022 | 23:38 WIB

| penulis:

Buku Catatan: Juli

Surabaya, InfoPublik – Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat pada Kamis (8/4/2022).

Kegiatan FKH kali ini menyasar Wisata Sapi Perah Cowindo yang berlokasi di Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung.

Sri Mulyati, selaku General Manager menjelaskan, Wisata Cowindo sudah memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Mulai dari ternak dan susu sapi yang melimpah. Namun, kurangnya inovasi dalam pengelolaan membuat produk yang dihasilkan masih belum memiliki nilai tambah.

“Melalui program ini, kami ingin mengedukasi peternak dan memberdayakan ibu-ibu wisatawan Cowindo untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengolah susu untuk meningkatkan nilai ecerannya,” jelasnya.

Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini diharapkan berlangsung hingga November. Tercatat ada 25 orang yang mengikuti pelatihan yang digelar pada Selasa. Mereka adalah para peternak dan wanita yang menjalankan UMKM Pariwisata Cowindo.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyati menyatakan jika susu yang sudah diperah diolah menjadi produk turunan, harganya akan naik berkali-kali lipat. Oleh karena itu ia mendorong para pemerah tidak hanya menjual susu secara langsung.

“Kalau kami hanya menjual susu, harganya sekitar Rp 6.000-7.000 per liter. Kalau diolah menjadi yoghurt atau kefir, harganya bisa mencapai Rp 50.000 per liter,” jelasnya.

Meminimalisir penyebaran PMK

Selain pengolahan susu, acara ini juga membekali peternak untuk meminimalisir penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dosen Reproduksi Kedokteran Hewan FKH UNAIR Prof. Ismodiyono mengatakan wabah PMK penting untuk menjaga kebersihan kandang dan ternak. Ia mengimbau peternak untuk selalu membersihkan kandang secara rutin sehari sekali agar ternak tidak terkena PMK.

“Bagi yang terindikasi PMK, kita bisa memberikan disinfektan berupa larutan klorin 2 persen, memberi larutan Prush atau Truss 5 persen pada kaki hewan yang terinfeksi, dan memberikan obat kumur yodium 5 persen dua kali sehari,” katanya.

Selain itu, peternak juga dilatih untuk mengolah pakan ternak menjadi silase, difermentasi atau dicampur menjadi pakan lengkap. “Tujuannya agar petani bisa mendapatkan hijauan berkualitas tinggi meski di tengah musim kemarau,” tambahnya.

DR Sri Mulyati berharap setelah dilatih Wisata Cowindo, para petani dan UKM dapat meningkatkan taraf hidup dan pendapatannya. Sehingga peternak sapi perah bisa tetap semangat dan bertahan meski sedang dilanda wabah PMK. (MC Diskominfo Provinsi Jawa Timur/Non-Aud)

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan Anda mencantumkan sumbernya InfoPublik.id

Source: infopublik.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button