Tingkatkan Nilai Jual, Mahasiswa Unisma Malang Ajak Petani Ikan Mujair Lakukan Abon - WisataHits
Jawa Timur

Tingkatkan Nilai Jual, Mahasiswa Unisma Malang Ajak Petani Ikan Mujair Lakukan Abon

WAKTU INDONESIA, MALANG – Mahasiswa Unisma Malang yang tergabung dalam kelompok 78 orang Calon Sarjana Layanan Tematik 2022 (KSM-T 2022) mengunjungi salah satu rumah warga pengelola Tambak Ikan Mujaer di Dusun Kecopokan, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Budidaya ikan nila di Danau Rajut Indah, Desa Senggreng Sumberpucung ini menghasilkan keuntungan sebesar Rp 20 juta per panen.

Saat ini harga satu kilogram ikan mujair di Danau Rajut Indah Desa Senggreng Sumberpucung berkisar antara Rp 20.000-25.000 karena ikan mujair banyak diincar konsumen dan mudah dijual.

UNTUK INFORMASI TENTANG UNISMA, BUKA www.unisma.ac.id

Suyanto, salah satu petani di Dusun Kecopokan, Desa Senggreng, Sumberpucung, mengatakan panen ikan nila bisa 10 ton dengan 25.000 benih dan bisa untung Rp 20 juta.

Suyanto memiliki 3 kolam ikan nila dan kondisi perairannya perlu dipantau dan dipelihara. “Tentu kualitas airnya harus dijaga, sirkulasi airnya tentu harus diawasi,” kata Suyanto, Rabu (24/8/2022) kepada mahasiswa KSM Tematik Kelompok 78 Unisma.

Ikan nila yang ada di kolam kini sudah berumur satu bulan. Salah satu kolam ikan miliknya diisi dengan 1000 benih ikan nila. “Usia ikan saat panen harus 6-7 bulan. Karena ikan tersebut sudah memiliki kriteria layak untuk dijual atau dikonsumsi,” kata Suyanto.

Ia juga menjelaskan, ikan nila yang dipanen seberat 250 gram.

“Tentunya pakan ikan harus selalu dipantau dan diperhatikan kualitasnya,” ujarnya lagi.

Suyanto, yang memberi makan ikan nila, mengatakan dia memberi makan ikan tiga kali sehari.

UNTUK INFORMASI TENTANG UNISMA, BUKA www.unisma.ac.id

“Pakan yang perlu pelet untuk nutrisi dan nutrisi juga bisa diganti dengan bekatul untuk penambah berat badan dan pakan alternatif,” ujarnya.

Suyanto, yang kini memiliki tiga tambak ikan nila, mengaku beternak ikan itu sulit dan mudah. Karena ikan nila harus memantau kondisi air dan juga kandungan airnya.

Suyanto biasa menjual ikan nila ke kontraktor di tempat wisata Danau Rajut Indah.

Satu kilogram ikan nila saat ini berharga antara Rp 20.000 hingga 25.000.

Dalam sekali panen, ia bisa mendapatkan ikan seberat 5.000 kilogram dengan nilai kemenangan maksimal Rp 20 juta.

“Penjualan cukup mudah karena didistribusikan ke pedagang makanan lokal,” kata Suyanto.

Ia berharap budidaya ikan nila di Dusun Kecopokan, Desa Senggreng dapat terus maju dan berkembang.

KSM-T Group 78 Unisma Malang menawarkan inovasi dalam memproduksi ikan nila abon karena potensi desa Senggreng yang memiliki banyak tambak ikan mujair, sehingga diharapkan masyarakat tidak hanya menjual ikan mentah tetapi dikembangkan melalui pasar kaleng produk siap saji. produk sedemikian rupa sehingga penjualan meningkat. .

UNTUK INFORMASI TENTANG UNISMA, BUKA www.unisma.ac.id

*) Jurnalis: KSM-T Kelompok Mahasiswa 78 Universitas Islam Malang (UNISMA) **)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button