Tiket WANAYASA ASPHALT END dan Pesona Hutan Pinus - WisataHits
wisatahits

Tiket WANAYASA ASPHALT END dan Pesona Hutan Pinus

Tiket WANAYASA ASPHALT END dan Pesona Hutan Pinus

Harga Tiket Masuk Aspal Wanayasa Edge: Rp 10.000 Jam Buka: 24 jam Telp.

Jalan Aspal Wanayasa merupakan tempat wisata alam di Kabupaten Purwakarta. Tempat wisata yang juga dikenal dengan nama Pasir Langlang Pannyawangan ini terletak di kaki Gunung Tangkuban Parahu. Daya tarik utamanya adalah hutan pinus yang luas dan indah. Karena keindahannya, destinasi wisata ini sangat nyaman sebagai tempat rekreasi alam untuk segala usia.

Harga Tiket Masuk Aspal Wanayasa Edge

Ujung Aspal Wanayasa merupakan tempat wisata yang murah. Pengunjung hanya perlu membayar 10.000 rupee untuk memasuki area tersebut. Tiket ini tidak berlaku untuk pengunjung berusia di bawah 5 tahun. Sedangkan bagi yang ingin berkemah atau mencoba wahana jembatan gantung dikenakan biaya tambahan.

Tiket Masuk Asphalt Edge
Tiket masuk Rp 10.000

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Terbaik di Purwakarta

Jam buka

Ujung Aspal Wanayasa buka setiap hari selama 24 jam. Tempat wisata ini biasanya ramai di akhir pekan. Selain itu, wisatawan juga bisa berkemah di sini.

Jam operasional
Setiap hari 24 jam

Menikmati kesegaran Asphalt Edge Wanayasa

Hutan Pinus Tepi Aspal WanayasaDestinasi wisata alam di hutan pinus Purwakarta – Foto: Gmap/sri asmawati Rahayu

Mendengar nama Purwakarta, hal yang paling mudah diingat biasanya adalah sate maranggi. Daerah ini memang sangat populer berkat kuliner yang satu ini. Namun, Purwakarta juga memiliki banyak pesona alam yang belum banyak diketahui orang. Salah satunya adalah Wanayasa Asphalt Edge.

Objek wisata yang bernama unik ini sudah lama populer di kalangan masyarakat Purwakarta. sebut saja lebih Wisata Pasir Langlang Pannyawangan. Jadi jangan bingung lagi saat mendengar kedua nama tersebut. Keduanya merujuk pada tempat wisata yang sama.

Daya tarik yang memikat dari objek wisata ini adalah hutan pinus alaminya. Pemandangan ini mirip dengan yang ditemukan di Cikole Lembang. Namun, kawasan wisata ini masih kekurangan sentuhan tangan manusia. Semuanya benar-benar alami, jadi suasana rekreasinya sedikit berbeda.

Ujung jalan mulus

Purwakarta dari Tepi Aspal WanayasaPemandangan dari hutan pinus – FOTO: Gmap/Ende mulyana aliyudin

Mungkin ada yang bertanya-tanya dari mana asal nama tempat wisata ini. Nama ini masih bisa dikaitkan dengan lokasi. Padahal, akses jalan menuju Wanayasa di lokasi ini sudah beraspal dan mulus.

Namun ternyata jalan beraspal ini berakhir di jalan masuk menuju tempat wisata tersebut. Wisatawan harus melintasi jalan sempit untuk sampai ke sini. Akses jalan ini masih kurang baik, dengan kondisi tanah dan bebatuan. Mungkin itu sebabnya disebut “ujung jalan beraspal di Wanayasa”.

hutan pinus

Bersantai di hutan pinusRekreasi sederhana tapi menyenangkan di hutan pinus – Foto: Gmap/Saeful Bahri

Terlepas dari namanya yang unik, tempat wisata ini memiliki pesona yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Tempat wisata ini masih berupa hutan pinus yang masih sangat asri. Mirip dengan kawasan Cikole atau terdapat di Hutan Pinus Imogiri. Di sini wisatawan dapat menikmati berbagai rekreasi alam. Diantaranya adalah piknik dan jalan-jalan santai.

Kawasan hutan pinus berada di bawah pengelolaan Perhutani. Kawasan ini kemudian dikembangkan bersama masyarakat setempat sebagai objek wisata. Fasilitas seperti warung makan dan gazebo dibuka untuk kenyamanan pengunjung. Wisatawan dapat menikmati pengalaman bersantap di bawah naungan pohon pinus yang tinggi.

Kawasan ini memiliki jalur pejalan kaki yang terbuat dari bebatuan. Jalur ini juga bisa berguna untuk jalan-jalan yang tenang di kawasan hutan. Bagi yang tidak ingin berjalan kaki, bisa bersepeda keliling hutan. Kedua kegiatan ini bermanfaat sebagai olahraga dan rekreasi.

tempat foto

Jembatan gantungJalan-jalan favorit di Ujung Aspal Wanayasa – Foto: Gmap/Muhammad Farid Al-Faritsi

Suasana indahnya hutan pinus Ujung Aspal Wanayasa memang menawan. Pemandangan deretan pohon pinus yang tinggi memesona dan menyejukkan mata dan pikiran. Tak heran jika tempat ini juga menjadi primadona sebagai lokasi foto. Khususnya untuk pemotretan prewedding khusus.

Bicara soal spot foto, ada banyak sekali di sini. Instalasi kreatif pasti dapat ditemukan. Namun, spot foto favorit sebenarnya adalah jembatan gantung.
Objek wisata ini merupakan salah satu yang memiliki fitur wahana jembatan gantung. Jembatan ini terhubung dari pohon ke pohon dan miring. Pemandangan yang disuguhkan dari dek tak perlu ditanyakan lagi.

Jembatan gantung sederhana ini langsung menghadap daratan Kabupaten Purwakarta. Hutan hijau dan perbukitan terlihat jelas dari tempat ini. Di malam hari, kerlap-kerlip lampu pemukiman di kejauhan tampak menghiasi.

Sayangnya, wahana ini hanya bisa dinaiki dalam jumlah terbatas. Setiap dek hanya dapat menampung maksimal 4 orang. Tidak jarang terjadi antrian panjang. Kalau mau ke sini dan foto-foto di sini harus sabar menunggu giliran, ya?

rekreasi alam

Wahana rekreasiPemasangan hammock dan selfie – FOTO: Gmap/Hari Jaelani_HJI

Masih banyak pilihan aktivitas lain untuk menikmati hutan pinus di Ujung Aspal Wanayasa. Pengelola menawarkan penyewaan tempat tidur gantung untuk bersantai. Tidak puas seharian di sini? Kegiatan berkemah adalah jawabannya.

Tempat wisata ini juga dekat dengan lokasi Goa Jepang atau Goa Panyileukan. Tidak jauh dari sini juga terdapat air terjun yang bernama Curug Pamoyanan. Jaraknya hanya sekitar 500 meter dan bisa jadi ide destinasi melakukan perjalanan. Di sepanjang perjalanan, wisatawan juga bisa melihat aktivitas warga yang mengumpulkan getah dari pohon pinus.

Fasilitas Asphalt Edge Wanayasa

Fasilitas penunjang di lokasi ini terdiri dari tempat parkir yang cukup luas, toilet dan mushola. Sejumlah kios dengan gazebo tersebar di seluruh area. Tempat ini juga memiliki jalur pejalan kaki yang nyaman dari bebatuan.

Lokasi Tepi Aspal Wanayasa

Objek wisata Ujung Aspal Wanayasa ini termasuk dalam kawasan desa Babakan, kecamatan Wanayasa, kabupaten Purwakarta. Jaraknya sekitar 30 kilometer atau 1 jam perjalanan dari Purwakarta atau Subang. Akses jalan aspal mulus sampai jalan masuk berubah menjadi lokasi. Relief jalan selalu berupa tanah berbatu yang sempit dengan kontur yang cukup menanjak.

Source: travelspromo.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button