Tiga ton sampah dibuang dari Rinjani - WisataHits
Jawa Timur

Tiga ton sampah dibuang dari Rinjani

Kegiatan pengumpulan sampah di Gunung Rinjani oleh pendaki, porter, pecinta alam dan tim Balai TNGR (suara NTB/ist)

Mataram (suara oleh NTB) – Rinjani tidak akan pernah ditinggalkan oleh aktivitas pendakian selama dibuka oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Implikasinya, jumlah serasah yang dihasilkan oleh pemanjat cukup banyak, sehingga setiap pemanjat diwajibkan untuk menurunkan serasahnya.

Pengendali Ekosistem Hutan Pusat TNGR Budi Soesmardi mengatakan, jumlah sampah yang dihasilkan pendaki Gunung Rinjani pada semester I 2022 mencapai 3.300,14 kilogram atau lebih dari 3 ton. Jumlah sampah tertinggi yang dihasilkan pada Mei 2022 mencapai 1.511 kilogram. Hal ini dikarenakan banyaknya pendaki saat libur panjang Idul Fitri yang jatuh pada bulan ini.

Dari total sampah tersebut, sebanyak 3.000,84 kilogram atau 90,93 persen sampah berhasil diturunkan kembali oleh para pendaki. Sedangkan sisanya sebanyak 299,30 kilogram dibersihkan oleh petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) bersama kuli angkut dan rombongan pecinta alam.

“Bersih-bersih merupakan kegiatan rutin yang dilakukan petugas TNGR bersama dengan mitra seperti kuli, pemandu dan rombongan pecinta alam,” kata Budi Soesmardi, Selasa, 19 Juli 2022.

Banyaknya sampah yang dibuang para pendaki menunjukkan bahwa kesadaran pendaki akan kebersihan Gunung Rinjani diyakini semakin meningkat. “Saat ini jumlah smart climber meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Kami menggunakan istilah Smart Climber untuk pendaki yang peduli sampah,” jelas Budi.

Jumlah sampah dari wisata non-pendakian tahun 2022 lebih dari 500 kilogram. Total sampah destinasi wisata alam pendakian dan non pendakian yang dikelola BTNGR sekitar 3,8 ton.

Sedangkan untuk rate pendakian Rinjani masih 75 persen per Plt. Dirjen KSDAE No. S.436/KSDAE/PJLKK/KSA.3/4/2022 tanggal 12 April tentang Instruksi dan Izin Peningkatan 75 persen kunjungan wisata alam dan perpanjangan durasi pendakian Gunung Rinjani. Begitu juga durasi pendakian Rinjani masih sama yaitu 4 hari 3 malam. Kebijakan ini berlaku mulai 4 Mei 2022.

“Untuk kebijakan kenaikan tarif hingga 100 persen, kami masih menunggu instruksi dari Dirjen KSDAE dan tetap memperhatikan data zona risiko Covid-19 yang dikeluarkan oleh satgas Covid-19 daerah,” ujarnya. dikatakan .

Jam berkunjung atau penawaran wisata alam non pendakian adalah dari Senin sampai Minggu pukul 09.00 WITA – 15.00 WITA. Sedangkan destinasi wisata alam bertambah dari hari Senin sampai Minggu dengan waktu check-in pukul 07.00 Wita – 15.00 Wita dan check-out pukul 07.00 – 17.00 Wita atau setelah konfirmasi khusus dengan petugas.

Adapun kuota di enam pintu masuk Pendakian Rinjani yaitu Jalur Pendakian Senaru genap 113 orang per hari, Jalur Pendakian Timbanuh 75 orang per hari, Jalur Pendakian Aik Berik 75 orang per hari, Jalur Pendakian Sembalun juga naik menjadi 113 orang per hari, dan jalur pendakian Torean 75 orang per hari dan jalur pendakian Tete Batu 75 orang per hari.

Selain enam pintu masuk pendakian, ada 15 destinasi alam non-pendakian di kawasan TNGR yang dibuka dengan kuota 75, yaitu Otak Kokoq Joben, Joben Eco Park, Telaga Biru, Air Terjun Jeruk Manis, Gunung Kukus, Gunung Polak Air Terjun, Sebau, Savana Propok, Air Terjun Mangkusakti, Treng Wilis, Ulem-Ulam, Tangkok Adeng, Bukit Gedong, Bukit Malang dan Jalur Sepeda Sembalun.(ris)

Source: www.suarantb.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button