Tiga Situs Warisan Dunia di Indonesia yang Wajib Dikunjungi - WisataHits
Yogyakarta

Tiga Situs Warisan Dunia di Indonesia yang Wajib Dikunjungi

EINFALL24.COMIndonesia memiliki banyak destinasi wisata bersejarah yang menjadi Situs Warisan Dunia.

Situs Warisan Dunia yang menjadi destinasi wisata Indonesia ini hampir bisa ditemukan di mana-mana di Indonesia, tak heran selalu banyak wisatawan yang datang ke negara tersebut.

Berikut tiga Situs Warisan Dunia di Indonesia yang menjadi destinasi wisata menarik.

Candi Borobudur merupakan salah satu Situs Warisan Dunia yang keberadaannya diakui oleh UNESCO dan merupakan bagian dari 7 Keajaiban Dunia.

Terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Letaknya sekitar 100 km barat daya Semarang, 86 km barat Surakarta dan 40 km barat laut Yogyakarta.

Candi ini berbentuk stupa yang didirikan oleh umat Buddha Mahayana sekitar tahun 800 M pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra.

Borobudur adalah candi atau candi Budha terbesar di dunia, Wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah biasanya tidak pernah melewatkan perjalanan ke Candi Borobudur. Anda bisa berjalan-jalan di sekitar candi dan jangan lupa untuk berfoto di Candi Borobudur.

Pusat Taman Nasional Komodo terletak di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Taman Nasional Komodo memiliki tiga pulau utama yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar.

Pulau-pulau ini dihuni oleh kadal besar, termasuk hewan purba yang masih hidup hingga saat ini.

UNESCO juga mengakui bahwa Pulau Komodo adalah bagian dari Situs Warisan Dunia karena merupakan bagian dari taman tertua di dunia.

Selain mengamati komodo, pemandangan di sekitarnya tidak kalah menarik, nuansa pemandangan alam yang indah, perbukitan dan lautan membuat Balai Taman Nasional Komodo layak menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia di Indonesia.

Situs Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba di Indonesia.

Situs Sangiran terletak di dua kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar seluas 59,21 kilometer persegi.

Situs ini dikelola oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Museum Sangiran yang berada di kawasan Situs Sangiran terbagi menjadi lima cluster.

Cluster pertama adalah cluster Krikilan yang berperan sebagai visitor center atau pusat pengunjung dan memberikan informasi lengkap tentang situs Sangiran.

Kemudian ada Klaster Dayu, Klaster Bukur, Klaster Ngabe dan Museum Manyerejo.

Menurut laporan UNESCO (1995), Sangiran diakui oleh para ilmuwan sebagai salah satu situs paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia.

Situs manusia purba ini sejajar dengan situs Zhoukoudian (Cina), Danau Willandra (Australia), Ngarai Olduvai (Tanzania) dan Sterkfontein (Afrika Selatan) dan lebih mudah ditemukan daripada yang lain.***

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button