Tidak hanya internet, budaya digital bisa diterapkan di semua bidang kehidupan - WisataHits
Jawa Timur

Tidak hanya internet, budaya digital bisa diterapkan di semua bidang kehidupan

PERSIS.CO Perkembangan teknologi yang diawali dengan Revolusi Industri 1.0 yang menggunakan mesin uap pada tahun 1784, kini telah berubah drastis dengan munculnya Industri 4.0 yaitu munculnya mesin-mesin yang terintegrasi dengan jaringan internet.

“Perkembangan teknologi komunikasilah yang telah mengubah budaya manusia, dan keberadaan manusia ditentukan oleh perubahan model komunikasi,” kata Eko Pamuji, dosen ilmu komunikasi dan sekretaris PWI Jawa Timur, dalam webinar Makin Cakap Digital 2022 for Community kelompok dan gereja di kawasan Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/10/2022).

Faktanya, perubahan teknologi informasi membawa perubahan gaya hidup dan juga di ranah digital. Dengan pengguna internet yang mencapai 204,7 juta orang, diperlukan pemahaman tentang digitalisasi budaya. Dimana masyarakat digital identik dengan pola interaksi dengan teknologi. Kebiasaan berinteraksi dengan media baru ini telah menjadi budaya digital.

Baca juga:

Kemudian akan tercipta digital citizenship dimana pemerintah ketika melakukan transformasi digital berarti mempermudah pelayanan kota. Di sisi lain, masyarakat akan dengan mudah memberikan kontribusi kepada pemerintah, misalnya dengan menginformasikan tentang terjadinya bencana alam, yang kemudian akan ditanggapi oleh pemerintah.

Kemudian budaya digital kini sudah menjadi gaya hidup, masyarakat tidak lepas dari gadget untuk berkomunikasi dan berkirim pesan. Seperti halnya memesan makanan, kini Anda cukup membuka aplikasi layanan pesan antar online. Lalu ada perdagangan digital, bagaimana digitalisasi digunakan untuk meningkatkan perekonomian. Sebagai contoh, saat ini orang menggunakan teknologi untuk bekerja dan membuat toko online yang membawa peluang dan manfaat bagi masyarakat.

Sementara itu, liputan budaya media digital mendukung konten yang berkarakter Indonesia. Mengusung tema budaya digital sebagai budaya Pandasila dan Bhineka Tunggal Ika, kecintaan terhadap produk asli dan pemahaman akan hak digital sebagai warga negara. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengembangkan budaya Indonesia adalah dengan membuat konten budaya seperti budaya lokal, sehingga ruang digital tidak dipenuhi dengan budaya asing.

“Untuk itu kita perlu mengubah pola pikir, berbagi dan berkontribusi pada unggahan agar tidak ada tujuan lain,” tambahnya.

Selain itu, banyak sekali konten yang bisa dihasilkan dari foto, video, audio dan tulisan. Dengan ini, juga dapat meniru pembuat konten yang ada dalam mempopulerkan budaya. Misalnya melalui musik yang diaransemen dengan alat musik tradisional untuk mempopulerkan tempat-tempat wisata di Indonesia untuk menyampaikan budaya lokal seperti kebaya Dian Sastrowardoyo.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di kota Surabaya Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi.

Kali ini hadir pembicara yang ahli di bidangnya, antara lain Dosen Praktisi Program Magister dan Profesional SDM UNAIR, Rovien Aryunia, Dosen Ilmu Komunikasi dan Sekretaris PWI Jatim, Eko Pamuji, dan Key Opinion Leader (KOL) Indy Barents .

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button