Tidak ada lagi desa tertinggal di 5 provinsi ini, apakah termasuk wilayah Ganjar? - WisataHits
Jawa Barat

Tidak ada lagi desa tertinggal di 5 provinsi ini, apakah termasuk wilayah Ganjar?

Memuat…

Suasana persawahan di sebuah desa di Jawa Barat. Foto/SINDOnews/Eko Purwanto

JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengaku hingga tahun ini ada 5 provinsi di Indonesia yang belum memiliki Desa tertinggal dan tertinggal.

“Di provinsi-provinsi yang sudah selesai tidak ada lagi desa tertinggal dan desa sangat tertinggal ada di beberapa provinsi yaitu Bali, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kepulauan Bangka Belitung,” katanya saat sesi kopi dengan Gus Menteri di kantornya di Jakarta, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga: Mendes PDTT Upayakan Karakteristik 11 Desa di Ring 1 IKN Agar Tetap Tidak Berubah

Pria yang akrab disapa Gus Halim itu memperkirakan pada 2023 jumlah provinsi bebas desa tertinggal dan sangat tertinggal akan terus bertambah.

“Kami berharap pada tahun 2023 semakin banyak provinsi yang bisa memberantas desa tertinggal dan sangat tertinggal,” lanjutnya.

Gus Halim menjelaskan, berdasarkan hasil Musyawarah Desa (Indeks Desa Pembangunan) selama 7 tahun yang tercatat pada periode 2015-2022, desa sangat tertinggal mengalami penurunan sebesar 8.471 menjadi 4.982 hari ini. Sedangkan desa tertinggal mengalami penurunan sebesar 24.008 dari 33.592 desa menjadi 9.584 desa.

Baca Juga: Kaya Wisata Sejarah, Sandiaga Penggerak Ekonomi Desa Wisata Desa Ulee Lheue

Selain itu, tingkat pembangunan 122 desa meningkat drastis dalam 7 tahun terakhir dari desa sangat tertinggal pada tahun 2015 menjadi desa mandiri pada tahun 2022.

Provinsi dengan jumlah desa terbanyak yang melebur menjadi desa mandiri adalah Kalimantan Barat dengan 67 desa dalam kurun waktu 5 tahun.

Namun, Gus Halim mengakui hingga saat ini masih ada kelompok masyarakat yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrim.

“Tidak ada 5 provinsi yang tertinggal dan sangat tertinggal kecuali ada kemiskinan ekstrim,” ujarnya.

(eng)

Source: ekbis.sindonews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button