Tetangga menertawakannya setelah gempa 2006 • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Tetangga menertawakannya setelah gempa 2006 • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan di luar sekolah tanpa hambatan telah diwujudkan Saiful Hadi melalui Pusat Kebudayaan Rumah Pintar Semar Luru Ilmu. Namun sebelumnya kami melewati banyak jalan terjal. Ia bahkan dicemooh masyarakat karena membuat taman baca saat banyak orang membangun rumah di Bantul pasca gempa dahsyat.

IVAN NURWANTO, Bantul, Radar Jogja

Di saat banyak orang sibuk membangun rumah setelah hancur akibat gempa 2006, Saiful justru menggunakan dana bantuan gempanya untuk mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Luru Ilmu. Dia juga ditertawakan oleh tetangganya dan disebut setengah gila alias Crazy Rodo.

Namun di balik itu ada tugas mulia yang dibawa Saiful, yaitu membawa keceriaan melalui membaca buku kepada anak-anak yang menjadi korban bencana. Ia ingin kedukaan anak-anak korban gempa bisa disalurkan melalui kegiatan membaca dan bermain. Selain itu, kebahagiaan anak-anak korban bencana seringkali terlupa karena orang tuanya sibuk memulihkan keadaan ekonomi keluarga.

Menggunakan sepeda motor bekas yang dilengkapi rak buku, pria kelahiran 1975 itu juga membangun taman baca portable yang bisa menjangkau anak-anak di kawasan bencana. Salah satu prestasinya adalah anak-anak korban bencana Gunung Merapi 2010. Bahkan ia tak keberatan mengunjungi lokasi bencana di luar wilayah Jogjakarta.

“Suatu kebahagiaan tersendiri bagi saya ketika bisa meredakan duka anak-anak korban bencana dengan membacakan buku dan permainan anak-anak,” kata Saiful kepada Radar Jogja kemarin (15/11) di sanggarnya Bambangliputo, Bantul.

Beberapa tahun lalu, niat Saiful untuk membawa kebahagiaan bagi anak-anak semakin kuat. Pada tahun 2022, ia mampu meresmikan Pusat Kebudayaan Rumah Pintar Semar Luru Ilmu yang terletak di Padukuhan Gersik, Desa Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro.

Kehadiran rumah pintar tersebut, menurut Saiful, dimaksudkan untuk menjadi penyelenggara pendidikan ekstrakurikuler berbasis budaya yang aksesibel. Sekaligus sebagai tambahan Desa Wisata Baca di kawasan Padukuhan Gresik. Misi gerakan yang ia dirikan adalah memberikan pendidikan bagi semua orang tanpa batas. Dengan demikian diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai budaya.

Pusat Kebudayaan Rumah Pintar Semar Luru Ilmu juga telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Mulai dari beragam alat gamelan untuk belajar alat musik, hingga ribuan buku yang bisa dibaca siapa saja, tempat bermain anak, internet dan pendidikan anak usia dini (PAUD). Semua fasilitas ini diberikan secara gratis.

Selain taman baca dengan koleksi ribuan buku, sanggar ini juga menawarkan kursus pelatihan budaya secara reguler. Misalnya, pelatihan nonkomersial untuk pemusik, dalang dan reog. “Pusat Budaya Luru Ilmu ini merupakan bentuk komitmen kami terhadap budaya,” tambah Saiful. (malas)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button