Tertelan 500 Produk UMKM di Jabodetabek | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media - WisataHits
Jawa Timur

Tertelan 500 Produk UMKM di Jabodetabek | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media

Malang Posco Media – Pandemi Covid-19 berdampak pada segalanya. Banyak orang kehilangan pekerjaan. Namun pandemi juga menjadi tantangan dan peluang baru. Inovasi bisnis lahir, yang kemudian berkembang dan mendukung pemasaran UMKM.

Dia adalah Sahrul Abadi. Bersama ketiga rekannya Dieo Surya, Arza Aldi dan Alfredo ia membuat inovasi baru. Yakni lokaloka.id, sebuah platform belanja online. Platform yang dibangun pada Desember 2020 ini didedikasikan untuk produk lokal. Sahrul Abadi sebagai CEO, Dieo Surya dan Arza Aldi di departemen IT, Alfredo di departemen pemasaran.

“Kami mulai membangun platform belanja online jauh sebelum pandemi. Tapi ide itu muncul lagi saat pandemi melanda,” kata Syarul kepada Malang Posco Media.

Ia menjelaskan, platform belanja online miliknya dibuat untuk mewadahi UKM lokal di Malang Raya. Pasalnya, dia melihat perusahaan menengah sebagai industri yang paling terdampak pandemi.

“Platform belanja online kami namakan lokaloka.id, artinya kami menyertakan produk-produk pelaku UMKM lokal. Kami menawarkan tiga kategori produk melalui platform ini. Di bidang kuliner, kerajinan, dan fashion,” jelas pria kelahiran Malang, 3 Maret 1998 itu.

Melalui lokaloka.id, warga Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang ini berharap para pelaku UMKM bisa hidup kembali. Ini jangka pendek. Dalam jangka panjang, pria yang saat ini kuliah di Institut Asia Malang, Jurusan Multimedia, Semester 9 ini ingin menyelenggarakan produk lokal secara online.

“lokaloka.id ingin membuka marketplace sendiri khusus untuk produk lokal. Ini membedakannya dari platform belanja online yang sudah lama berdiri. Mempromosikan produk lokal. Tentu itu juga punya kualitas,” jelasnya.

Apalagi, kata dia, dia dan tiga rekannya memulai dari nol saat membuat platform belanja online. Jadi sangat sedikit uang yang dikeluarkan. “Kami mulai dari nol. Kami mengerjakannya selama delapan bulan. Tidak ada dana. Sejak saat itu kami mengikuti kompetisi hingga 5 kali. Akhirnya untuk yang ke-5 kali kami mendapat hibah. Kompetisi yang kami ikuti, adalah ASMI ( Percepatan Startup Mahasiswa) Kemendikbud,” ujarnya.

Dia akhirnya mencapai 50 besar dalam kompetisi yang dia ikuti untuk kelima kalinya, dari sana dia menerima dana sebesar 25 juta rupee. Semua dana digunakan untuk promosi localoka.id. Seperti membuat banner dan promosi hotel.

“Pasar kami membidik hotel. Karena menurut kami banyak tamu hotel yang mencari oleh-oleh. Karena itulah kami bekerja sama dengan beberapa hotel di Kota Batu untuk menawarkan platform kami kepada para tamu yang membutuhkan oleh-oleh. Kami rasa cara ini sangat berhasil,” jelasnya.

Padahal, pembeli melalui lokaloka.id tidak banyak. Tapi dari marketing di hotel selalu ada pembeli. Sebagian besar pembeli menginginkan pengiriman rumah langsung. Mereka mencatat 80 persen pelanggan dari luar Jawa. Seperti Gorontalo hingga Sulawesi. Selebihnya Malang.

Tidak bekerja sendiri, mereka juga bekerja sama dengan ojek online lokal di Kota Batu untuk mengantarkan pesanan di wilayah tersebut. Yaitu KuLo atau kurir lokal. Sehingga tidak hanya produk lokal tetapi juga layanan transportasi lokal yang hidup.

“Selama ini jumlah UMKM yang menggunakan platform lokaloka.id sekitar 30 UMKM. Mayoritas 70 persen batu. Sisanya Kota/Kabupaten Malang. Sedangkan untuk produk, hingga 500 produk,” ujarnya.

Dari platform belanja online, perputaran uang rata-rata sekitar Rp 5-8 juta per bulan. Tidak terlalu besar. Namun sejauh ini mampu membuat pelaku UMKM lokal tetap bernafas di tengah pandemi Covid-19.

Sahrul juga mengatakan tantangan platform lokal tidak mudah. Dari setiap 20 orang yang mendaftar secara online, hanya satu orang yang cenderung melakukan pembelian. Dan mengubah kebiasaan dari konvensional ke online menjadi tantangan tersendiri.

Meski demikian, ia dan rekan-rekannya tak mau menyerah. Ia yakin platform ini akan memberikan peluang bagi produk lokal untuk lebih berkembang dan bersaing di masa depan.

“Bagi yang ingin ikutan, caranya juga mudah. Pemangku kepentingan UMKM bisa ngobrol langsung di website lokalok.id, dengan syarat harus ada izin PIRT untuk meningkatkan kepercayaan konsumen,” jelasnya.

Ke depan, ia berencana mengembangkan toko yang tidak hanya menjual souvenir dalam tiga kategori. Tapi juga menyerbu paket wisata. “Dan lokaloka.id bisa ditemukan di setiap daerah. Dengan begitu kita bisa membantu menjual produk lokal dan memperkenalkan produk lokal ke masyarakat luas,” harapnya. (eri/lim)

Source: malangposcomedia.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button