Tertarik mencoba jamu dalam bentuk selai? Datang saja ke desa ini di Bantul - WisataHits
Yogyakarta

Tertarik mencoba jamu dalam bentuk selai? Datang saja ke desa ini di Bantul

Harianjogja.com, BANTUL – Jamu tradisional umumnya hanya terdiri dari obat basah dan obat kering, namun desa wisata Jamu Kiran memiliki inovasi lain. Perajin jamu tradisional di Kiran, Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, dan Bantul menyulap jamu dalam berbagai model baru, salah satunya dalam bentuk selai.

Kepala Dukuh Kiran Bantul Sudiatmi mengatakan, jamu yang dibuat oleh dukun tradisional di Kiran ada yang basah (siap makan) dan kering, antara lain kunyit ayam, nasi kencur, jamu watuk, jamu sehat untuk pria, sehat. untuk wanita, kunyit sirih dan lain-lain. Herba basah bisa bertahan hingga 12 jam, sedangkan herba kering dan mod-nya bisa bertahan hingga satu tahun.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat jamu ini antara lain Rempah-rempah, Mpon-Mpon, dan lain-lain. Bahan yang digunakan bersumber dari luar namun ada beberapa bahan yang bersumber dari Kirikan seperti jeruk nipis, daun pepaya dan lain-lain.

DIDUKUNG:

Kepresidenan G20 Indonesia, momentum pemulihan dunia dari krisis global

“Inovasi terbaru yang dibuat berupa selai, pertama saya coba karena selainya asam, lalu kunyit dengan asamnya rasanya asam, lalu saya coba buat selai dan berhasil. Ada selai Wedang Uwuh, jahe, nasi kencur,” kata Sudiatmi, Rabu (26 Oktober 2022).

BACA JUGA: Gelombang tinggi menerjang Pantai Depok, merusak toko

Tidak hanya dibuat menjadi selai, tetapi juga menjadi teh celup (teh beraroma herbal) dan kopi Kloso (terbuat dari biji asam jawa). “Kopi pada umumnya bikin orang susah tidur, tapi kopi Kloso ini beda dengan kopi pada umumnya, kalau minum kopi ini malah bikin ngantuk, enaknya tidur,” kata Sudiatmi.

Untuk rasa juga bisa dimodifikasi, nasi kencur asli dan ayam kunyit bisa dicampur dengan madu, telur, gula merah, susu, soda dan lain-lain. Modifikasi rasa dilakukan karena kebanyakan orang pada umumnya tidak menyukai rasa pahit, maka dibuatlah rasa yang kekinian.

Jamu di Kiran sudah terkenal di berbagai daerah di luar negeri seperti Bantul, Jogja, Jakarta, Bandung, Jepang, Amerika dan Singapura.

Harga eceran jamu ini relatif murah, mulai dari Rp 5000 hingga Rp 25.000 tergantung jenis dan ukurannya. Pemasaran produk jamu ini dengan On line, sebaik pengecer Juga. “Masalahnya hanya di musim hujan karena perusahaan wisata tidak lancar terhalang hujan,” jelasnya.

Sudiatmi berharap kedepannya lebih maju dan inovatif. “Karena sudah berkembang menjadi desa wisata kesehatan, akan ada rencana inovasi baru seperti sabun, lulur, kapsul/tablet, serta pijat dan lain-lain,” kata Sudiatmi.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button