Terkait kafe liar, Pemkab Lobar menyerukan tindakan tegas - WisataHits
Jawa Barat

Terkait kafe liar, Pemkab Lobar menyerukan tindakan tegas

Terkait kafe liar, Pemkab Lobar menyerukan tindakan tegas

PEREMPUAN MENANG– Upaya penertiban 43 kafe liar di Desa Suranadi, Kecamatan Narmada diharapkan dapat ditanggapi dengan ketetapan dari pemerintah setempat. Keputusan untuk mengatur tempat hiburan tidak boleh asal-asalan atau setengah hati.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Rijalul Ansor Kabupaten Lombok Barat, Suhaili. Jika tidak ada stabilitas, para pelaku bisnis kedai kopi akan tetap beroperasi meski sudah ditertibkan. “Kami akan bermain kucing dan tikus seperti sebelumnya,” katanya.

Inspeksi kafe di Suranadi dilakukan pada 28 Desember 2022. Saat itu, petugas menyegel gedung kafe dan memasang jalur Satpol PP. Namun tidak lama kemudian, diketahui bahwa kafe-kafe tersebut kembali beroperasi.

“Makanya kami di Rijalul Ansor Kabupaten Lombok Barat berharap pemerintah perlu lebih tegas. Kalau dibiarkan dan terus diberi ruang, makin sulit dikendalikan,” jelas Suhaili.

Ia menambahkan Suranadi dikenal sebagai kawasan wisata. Oleh karena itu, tidak pantas jika memuat bisnis hiburan yang tidak berizin. “Karena akan berdampak negatif bagi pariwisata,” tambah pria asal Desa Eyat Mayang, Kecamatan Lembar ini.

Salah satu akibat yang sangat memprihatinkan adalah rusaknya moral anak bangsa. Pemerintah perlu memikirkan itu. Mabuk. “Itu mempengaruhi moral generasi muda masa depan,” kata Suhaili.

Yang tak kalah penting dari ketetapan pemerintah daerah adalah solusi bagi para pekerja di kafe-kafe tersebut. Jangan biarkan penutupan membuat Anda kehilangan pekerjaan. “Karena selama ini mereka mencari nafkah untuk keluarganya,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Taufiqurrahman, tokoh pemuda asal Lombok Barat. Pria asal Kecamatan Lingsar itu pun sangat mendukung tekad pemerintah setempat. “Harus diperlakukan sesuai aturan yang ada,” jelasnya.

Menurut Taufiq, harus diakui keberadaan kafe Suranadi sangat memprihatinkan masyarakat. Namun, kontrolnya tidak mudah karena bisnis ini sudah berjalan lama. Jika pemerintah tidak cukup kuat, mereka akan bertahan.

“Kami atas nama pemuda juga sangat menyayangkan perilaku oknum yang melanggar aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah,” ujarnya. (bib/r3)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button