Terkait Covid-19, China mulai melambat dan berencana membuka wisata perbatasan

JawaPos.com – Cina, tampaknya, mulai berubah pikiran. Mereka menginisiasi pelonggaran zona perbatasan agar wisatawan asing bisa masuk. Pedoman yang masih dalam bentuk draf itu diumumkan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China pada Senin (19 September).

Draf tersebut menyatakan bahwa wisatawan asing hanya dapat mengunjungi tempat wisata di perbatasan. Cina berbatasan dengan 14 negara. Termasuk Rusia, Mongolia, Vietnam, Laos, dan Myanmar. Anda harus bergabung dengan grup wisata yang diselenggarakan oleh agen perjalanan. Para wisatawan bisa memilih posisi pintu masuk dan keluar China.

Tidak ada penjelasan rinci tentang pengesahan draf direktif baru tersebut. Termasuk semua tempat yang bisa dikunjungi. Juga tidak dijelaskan apakah ada kewajiban karantina bagi orang asing atau tidak.

Bagi wisatawan asal Amerika Serikat (AS) yang ingin berkunjung ke negeri Tirai Bambu, larangan tersebut tetap tidak berubah. Akhir bulan lalu, pemerintah AS menangguhkan 26 penerbangan internasional yang dioperasikan oleh maskapai China. Langkah ini sebagai pembalasan kepada pemerintah China karena menangguhkan penerbangan oleh maskapai Amerika karena peraturan terkait Covid-19.

Pemerintah China telah menutup perbatasannya untuk turis asing sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Selama ini, hanya pemegang visa kerja dan visa tertentu saja yang boleh masuk ke negara tersebut. Negeri Panda adalah satu-satunya negara yang masih menerapkan kebijakan zero case. Beberapa distrik dan wilayah di China saat ini masih dalam keadaan lockdown. Namun, mengekang gearing varian Omicron tidak sesederhana membalikkan telapak tangan Anda. Karena Omicron sangat menular dan mudah beradaptasi.

Langkah China sangat kontras dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bahkan mengatakan akhir dari pandemi Covid 19 sudah di depan mata. Presiden AS Joe Biden juga mengklaim bahwa Covid-19 telah berakhir di negaranya.

JawaPos.com – Cina, tampaknya, mulai berubah pikiran. Mereka menginisiasi pelonggaran zona perbatasan agar wisatawan asing bisa masuk. Pedoman yang masih dalam bentuk draf itu diumumkan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China pada Senin (19 September).

Draf tersebut menyatakan bahwa wisatawan asing hanya dapat mengunjungi tempat wisata di perbatasan. Cina berbatasan dengan 14 negara. Termasuk Rusia, Mongolia, Vietnam, Laos, dan Myanmar. Anda harus bergabung dengan grup wisata yang diselenggarakan oleh agen perjalanan. Para wisatawan bisa memilih posisi pintu masuk dan keluar China.

Tidak ada penjelasan rinci tentang pengesahan draf direktif baru tersebut. Termasuk semua tempat yang bisa dikunjungi. Juga tidak dijelaskan apakah ada kewajiban karantina bagi orang asing atau tidak.

Bagi wisatawan asal Amerika Serikat (AS) yang ingin berkunjung ke negeri Tirai Bambu, larangan tersebut tetap tidak berubah. Akhir bulan lalu, pemerintah AS menangguhkan 26 penerbangan internasional yang dioperasikan oleh maskapai China. Langkah ini sebagai pembalasan kepada pemerintah China karena menangguhkan penerbangan oleh maskapai Amerika karena peraturan terkait Covid-19.

Pemerintah China telah menutup perbatasannya untuk turis asing sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Selama ini, hanya pemegang visa kerja dan visa tertentu saja yang boleh masuk ke negara tersebut. Negeri Panda adalah satu-satunya negara yang masih menerapkan kebijakan zero case. Beberapa distrik dan wilayah di China saat ini masih dalam keadaan lockdown. Namun, mengekang gearing varian Omicron tidak sesederhana membalikkan telapak tangan Anda. Karena Omicron sangat menular dan mudah beradaptasi.

Langkah China sangat kontras dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bahkan mengatakan akhir dari pandemi Covid 19 sudah di depan mata. Presiden AS Joe Biden juga mengklaim bahwa Covid-19 telah berakhir di negaranya.

Source: radarsolo.jawapos.com