Terima Rp 2,1 miliar, 95% Danais di Kecamatan Pleret terserap - WisataHits
Yogyakarta

Terima Rp 2,1 miliar, 95% Danais di Kecamatan Pleret terserap

Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMK) Bantul menyebutkan ada tiga kecamatan di Bantul yang cukup banyak mendapat Dana Alokasi Khusus (Danais), yakni desa Pleret, Guwosari, dan Sendangsari. Namun pencairan dana akan dilakukan langsung oleh Pemprov DIY ke kecamatan masing-masing sesuai pengajuan melalui aplikasi.

Desa Pleret menerima hibah sebesar Rp 2,1 miliar tahun ini dan sebagian besar digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana budaya berupa Gapura Pleret sebagai desa budaya sebesar Rp 1,9 miliar. Sedangkan sisanya untuk pembangunan patok khusus senilai Rp 63 juta.

“Penyerapan sampai minggu depan sudah 95 persen. Masih dalam proses,” kata Lurah Pleret, Taufiq Kamal saat dihubungi, Jumat (12/8/2022). Besaran manfaat dana itu, pihaknya akan mengajukan kembali Rp 1 miliar rupiah tahun depan. fasad rumah warga,” katanya.

Pleret merupakan salah satu kecamatan bekas kerajaan Mataram Islam. Banyak situs bersejarahnya saat ini sedang dipugar sebagai tujuan wisata budaya. Sebagai tanda, Pleret Kalurahan membangun Gerbang Pleret yang akan diresmikan Gubernur DIY pada September mendatang.

Baca Juga: Penarikan Dana Rp 90 Juta untuk Taman Budaya Gunungkidul Setiap Bulan

Berbagai situs peninggalan kerajaan merupakan potensi wisata budaya yang sedang dikembangkan. Saat ini perkembangannya juga bersifat digital, menjadikan Pleret sebagai salah satu desa yang sudah maju dalam teknologi informasi.

Sejauh ini, menurut Taufiq, tidak ada kendala dalam penggunaan dana tersebut, karena perencanaannya berdasarkan masterplan yang telah direncanakan. “Manfaat Danais dapat terletak pada pelaksanaan rencana yang mungkin sulit didanai oleh dana desa dan lainnya. Sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan infrastruktur yang sudah terbangun,” kata Taufiq.

Selain Pleret, Desa Guwosari juga mendapat dana Rp 675 juta. Kepala Desa Guwosari Masduki mengatakan, dana tersebut digunakan untuk pariwisata berupa pembangunan tempat parkir wisata terpadu dan pengembangan pariwisata di sekitar Goa Selarong sebesar Rp 500 juta. Sedangkan Rp 175 juta lainnya untuk kegiatan padat karya berupa pembangunan rumah tidak layak huni (RTH) terserap 100%.

“Saat ini pembangunan parkir wisata terpadu di sekitar Gua Selarong sudah 75 persen maju,” kata Masduki. Tahun depan, dia berencana mengajukan lagi Rp 2,3 miliar untuk pengembangan pariwisata dan pengadaan sarana dan prasarana pengolahan sampah.

“Secara keseluruhan tidak ada kendala atau kendala, namun tahapan pencairan dana memang lebih rumit karena masih baru, terkadang masih ada langkah pembenahan berkas,” kata Masduki.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button