Tempat peristirahatan Banjar Atas, masakan favorit dan asal usul namanya - WisataHits
Jawa Barat

Tempat peristirahatan Banjar Atas, masakan favorit dan asal usul namanya

Banjar News (harapanrakyat.com),- Rest Area Banjar Atas menjadi spot populer bagi pengendara sepeda motor yang melintas di jalur selatan, tepatnya di Jalan Brigjen M. Isa, Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat.

Banyak pedagang menawarkan barang dagangannya di rest area yang sejuk.

Salah seorang pedagang, Sudirman (62), mengaku sudah berjualan di lokasi ini sejak 2004.

“Penjualan di sini sudah berlangsung sejak 2004, yang utama didirikan dulu,” kata Sudirman kepada HR Online, Minggu (31/7/2022).

Baca juga: Tirta Indah Sindanggalih, wisata renang populer untuk anak-anak di Banjar

Ia menjelaskan, untuk pertama kali mereka masih berjualan di trotoar dan masih tergolong pedagang musiman. Maka kepala desa setempat berinisiatif untuk meminta izin kepada Perhutani.

“Sebelumnya, itu musiman dan dijual di trotoar. Tapi alhamdulillah sudah diusulkan ke Perhutani oleh Pak Suradi selaku kepala desa dan diperbolehkan menjualnya di lokasi saat ini,” jelasnya.

Saat ini ia berjualan dari pukul 06.00 WIB hingga 24.00 WIB. Namun, kebanyakan orang datang pada malam hari.

“Paling tidak sampai jam 12 malam, karena besok pagi kita harus pergi ke pasar untuk berbelanja,” jelasnya.

Hidangan Favorit Pengunjung di Rest Area Banjar Atas

Sementara itu, lanjut Sudirman, kelapa muda menjadi sajian favorit para pengguna jalan, terutama saat hendak mudik lebaran dan beristirahat di rest area Banjar Atas.

“Karena kebanyakan pedagang di sini menjual kelapa muda, soto, dan nasi timbel. Kalau arus mudik biasanya banyak dari daerah Jawa, seperti banyumas, kebumen, karena mereka pulang dari perantauan,” imbuhnya.

Baca juga: Kisah sedih seorang pedagang di rest area Banjar Atas yang terkena PPKM

Meski demikian, ia bersyukur kondisi saat ini sudah mulai membaik akibat merebaknya virus Covid-19, sehingga terjadi peningkatan penjualan dibandingkan dengan ambruknya dua tahun terakhir.

“Dua tahun terakhir pandemi Covid-19 saya sangat merasakannya karena harus tutup jam 7 pagi sedangkan sore jarang ada orang yang mampir. Tapi alhamdulillah sekarang sudah bagus, meski tidak banyak,” kata Sudirman.

Asal usul nama Banjar Atas

Selain itu, Sudirman menjelaskan asal muasal nama Banjar Atas yang kini dikenal banyak orang. Awalnya, tempat itu tidak memiliki nama sama sekali.

Namun, tempat ini sering dijadikan tempat pertemuan atau tempat minum kopi (kopdar) oleh anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas sepeda motor Vespa.

“Jadi awalnya ada anak-anak Vespa yang sering nongkrong di sini atau ngopi, tapi sulit menentukan titik temunya,” ujarnya.

Maka pada tahun 2005-an, masyarakat menamakan Banjar Atas sebagai tempat pertemuan atau hangout.

“Kemudian nama Banjar Atas lahir karena dianggap sebagai tempat dan stand yang sering dijadikan titik temu dan letaknya di atas jalan raya,” pungkasnya. (Kata Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Source: www.harapanrakyat.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button