Tebing 10 meter longsor Soropati • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Tebing 10 meter longsor Soropati • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Tebing setinggi 10 meter di Dusun Soropati, RT 03 RW 02, Desa Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kulonprogo memblokir jalan desa dan mengancam rumah warga. Longsor dipicu oleh hujan deras di kawasan Kokap yang terjadi pada Rabu (30/11).

Dijelaskan, longsor menutup ruas jalan Magangan-Ngroto. Tanah yang menutupi jalan setebal 5 meter. Jalur utama antara dusun, kawasan wisata dan puskesmas tidak bisa dilalui kendaraan. “Ini adalah akses utama kami ke dusun-dusun tetangga. Berpaling sebentar,” jelasnya.

Selain menutup akses jalan, longsor juga mengancam tiga rumah tak jauh dari lokasi longsor, masing-masing milik Taufik, Sukimin, dan Tukarah. Rumah Taufik berada di atas tebing, kali ini dapurnya rusak akibat longsor dan terancam roboh. Sementara itu, rumah Pak Sukimin dan Bu Tukirah nyaris longsor di seberang jalan. Tiang listrik di sekitar lokasi juga dalam kondisi miring dan hampir roboh, ujarnya.

Jagabaya Kalurahan Hargotirto Parlan menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo untuk membersihkan material longsor karena harus menggunakan alat berat.

“Rencana hari ini, masih dikoordinasikan dengan dusun setempat dan kepala desa. Pagi ini BPBD mengeluarkan instruksi. Setelah hasil asesmen benar membutuhkan alat berat, kepala desa akan diminta untuk menulis surat permintaan alat berat dan perpanjangan waktu tanggap darurat,” ujarnya.

Menurutnya, alat berat terpaksa digunakan karena tumpukan material tanah cukup tebal. Selain itu, ada juga tiang listrik yang tidak bisa diperbaiki secara manual, dikhawatirkan malah membahayakan warga sekitar. “PLN berencana ikut menurunkan crane juga,” katanya.

Ia menjelaskan, selain ruas jalan Magangan-Ngroto, longsor juga terjadi di 7 titik di kawasan Hargotirto. Sebagian besar kecelakaan terjadi di jalan raya, baik jalan kabupaten, desa maupun kabupaten. “Total ada 8 titik, beberapa di Jalan Kabupaten, Plawangan, Tamanan dan beberapa jalan desa di Keji, Teganing 1, Menguri. Tapi di antaranya semua ruas Metangan-Ngroto yang paling parah,” terangnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo Joko Satya Agus Nahrowi mengumumkan total bencana di Kulonprogo sebanyak 42 titik, 40 di antaranya tanah longsor. Titik tersebut tersebar di lima Kapanewon (Pengasih, Kokap, Wates, Kalibawang dan Samigaluh). Proses penilaian rangkaian bencana Kulonprogo masih dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD.

Dalam kasus tanah longsor khususnya, tingkat kerusakan diperiksa untuk menentukan langkah tindakan lebih lanjut. “Karena ini masih penilaian dan tanggap darurat, kami akan mendatangkan longsoran yang membutuhkan alat berat. Kalau volumenya kecil, kami bantu logistik untuk kebutuhan pelayanan masyarakat,” ujarnya. (tom/din)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button